SportFEAT.com - Pembalap Pramac, Johann Zarco sudah mengetahui sosok pembalap yang akan mengisi satu slot kursi pabrikan Ducati di sebelah Francesco Bagnaia.
Teka-teki siapa yang bakal menjadi rekan setim Francesco Bagnaia di Ducati di musim depan mulai terkuak.
Johann Zarco menyadari bahwa ia dipastikan tak akan berkesempatan untuk naik ke tim pabrikan Ducati.
Pembalap asal Prancis berusia 30 tahun itu mengindikasikan bahwa pemiliki kursi Ducati tersebut ialah sosok pembalap muda.
Baca Juga: Pengamat MotoGP Yakin Jika Fabio Quartararo Tak Mungkin ke Honda
Yang mana perkataannya merujuk pada dua kandidat kuat antara Jorge Martin dan Enea Bastianini.
"Hanya ada peluang (saya ke tim pabrikan) jika memenangkan gelar," kata Johann Zarco dikutip Sportfeat dari Motosan.es.
"Tapi saya pikir tempat itu akan diberikan kepada seseorang yang muda, yang telah menang," ucapnya yakin.
Meski tidak mengucap nama secara gamblang, perkiraan pemiliki kursi Ducati musim depan terus mengerucut antara Jorge Martin (Pramac) dan Enea Bastianini (Gresini).
Nama Enea Bastianini adalah satu-satunya pembalap dari keseluruhan tim Ducati di MotoGP 2022 yang sudah mencicipi 2 gelar juara.
Baca Juga: Dulu Banyak Diremehkan hingga Dicibir, Kini Darryn Binder Berpotensi Jadi Rookie Terbaik MotoGP 2022
Bastianini juga sedang memuncaki klasemen MotoGP 2022.
Namun prestasi Jorge Martin di musim lalu juga tak boleh dilupakan.
Martin juga sudah pernah menggondol juara bersama Pramac.
Desas-desus yang beredar adalah Ducati akan lebih memiliki Jorge Martin.
Sebab tim Merah Borgo Panigale enggan kehilangan Martin jika sampai terlepas ke pelukan tim lain.
Baca Juga: Posisi Pol Espargaro di Repsol Honda Akan Aman Kalau Bisa Samai Level 2 Pembalap Ini
Apalagi Martin sudah pernah berucap bahwa jika ia tak mendapat tempat di pabrikan Ducati musim depan, ia bakal rela untuk pindah ke pabrikan lain.
Satu-satunya perbedaan mendasar antara Martin dan Enea Bastianini di MotoGP 2022 adalah bekal motor mereka.
Martin sudah memakai Desmosedici GP22, sedangkan Bastianini masih dibekali GP21.
Baca Juga: Jelang MotoGP Portugal 2022, Joan Mir Sudah Temukan Kembali Ritme Cerdas Menghemat Ban
Meski demikan, Zarco enggan menilai bahwa perbedaan motor menjadi alasan utama mengapa para pembalap Ducati lainnya yang sudah memakai GP22 belum juara.
"Kalau menilai seperti itu, sama saaja seperti meremehkan level Bastianini,' ujar Zarco.
"Motor bukan segalanya. Kemenangan tetap bergantung pada diri pembalap itu sendiri," demikian Zarco.
Zarco tidak memungkiri bahwa Desmosedici GP22 memang jauh lebih kompleks dan seperti berubah-ubah.
Baca Juga: Ingin Juara di Indonesia Open 2022, Praveen/Melati Rela Absen di Thailand Open 2022
Namun ia yakin lambat laun pembalap Ducati akan mulai beradaptasi dan menunjukkan potensi asli mereka di musim ini.
"Masih banyak yang harus ditingkatkan dengan motor baru, tapi ini tetap awal yang baik untuk level kejuaraan yang intens," kata Zarco.
"Level MotoGP sekarang sangat tinggi dan itu menambah pekerjaan menyetel motor juga lebih sulit."
"Yang jelas kecepatannya sudah ada, hanya saja ketika sampai di atas sadel, masih sulit untuk menang," ucapnya.
Source | : | Motosan.es |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |