Bagas justru diminta untuk mengikuti seleksi masuk tentara.
"Kalau ditanya kecewa karena tidak juara, pasti kecewa," ujar Bagas, seperti dikutip SportFeat dari PB Djarum.
"Ditambah lagi ayah juga bilang kalau masih gagal juara, mundur dari bulutangkis. Ikut seleksi tentara saja.
Namun demikian, pria kelahiran Cilacap ini tak berhenti bekerja keras.
Usaha ini akhirnya membuahkan hasil, dimana ia berhasil meraih tiga gelar di Djarum Sirnas Premier Jakarta Open 2016, Indonesia Junior Grand Prix 2016 dan Kejurnas Taruna 2016.
"Tapi saya tidak putus asa, ini justru memberikan saya motivasi untuk menunjukkan kemampuan saya di atas lapangan,” kata Bagas Maulana.
Alih-alih masuk menjadi tentara seperti yang diinginkan sang ayah, Bagas justru menjadi penghuni baru di Pelatnas PBSI pada Januari 2017.
"Ketika masuk pelatnas, saya sadar kalau saya harus berlatih ekstra keras lagi karena persaingan di sini ketat sekali," ungkap Bagas.
"Istilahnya semua yang terbaik di Indonesia mayoritas ada di pelatnas,” tandas pemain berpostur 182 cm itu.
Perjuangan Bagas tak berhenti sampai di situ meski telah masuk pelatnas.
Pria kelahiran Cilacap ini rajin menambah latihan di luar program latihan yang sudah ada.
“Kalau tidak menambah latihan sendiri di luar program yang ada, saya pasti ketinggalan dengan yang lain, karena banyak yang lebih hebat dari saya,” timpalnya.
Terlepas dari itu, Bagas Maulana kini tengah bersiap membela Indonesia di Thomas Cup 2022.
Ia menjadi salah satu pemain yang turut dibawa ke Bangkok, Thailand dalam usaha mempertahankan gelar juara.
Source | : | Pbdjarum.org |
Penulis | : | Nuranda Indrajaya |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |