Pencapaian itu menjadi yang terbaik kedua untuk para pembalap Yamaha.
Dovizioso hanya kalah dari Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha) yang menjadi pemenang.
Kendati begitu, rider berusia 36 tahun itu cukup kecewa lantaran terpaut jauh dari catatan waktu Quartararo yakni menyentuh 29,029 detik di belakang El Diablo.
Baca Juga: Valentino Rossi Gagal Bersinar Bersama Ducati Gara-gara Casey Stoner, Gimana Ceritanya?
"Tidak hanya ada satu alasan untuk itu. Fabio tentu membuat perbedaan dengan kecepatan murninya," ungkap Dovizioso seperti dikutip SportFeat dari Speedweek.
"Mudah baginya, dalam tanda kutip, untuk mengendarai motor di level ini. Dia juga berhasil menempatkan diri di posisi start yang bagus."
Lebih lanjut, Dovi begitu sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa salah satu keuntungan lain yang dimiliki Quartararo adalah posisi start.
Rider berkebangsaan Prancis itu diketahui setelah berada di dua barisan terdepan.
"Dia selalu memulai dari dua baris terdepan. Itu menambah banyak detik di akhir balapan, terlepas dari kecepatannya," kata Dovizioso.
"Dan saat dia dapat kesempatan berkendara dengan garis aneh, yang hanya bisa dilakukan olehnya, dia mampu memanfaatkan aspek positif dari motor (M1)."
Andrea Dovizioso juga menilai bahwa Quartararo adalah pembalap yang jenius dan bisa memaksimal potensi motor yang menurutnya kurang sempurna.
"Dia berhasil meminimalkan poin negatif, yang mana ini sangat penting," tutur Dovizioso lagi.
"Dan pada saat yang sama dia memaksimalkan sisi positifnya, yakni fase pengereman, perilaku kemudi, dan kecepatan menikung. Jadi, selamat untuk Fabio."
Source | : | Speedweek.com |
Penulis | : | Nuranda Indrajaya |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |