Dengan usia yang jauh lebih muda, Ren/Tan mampu menampilkan permainan cepat secara konsisten.
Ditambah lagi kondisi lapangan yang berangin makin membuat permainan ganda putra yang dijuluki The Daddies itu makin tak berkembang.
“Kami tadi masih cari-cari hawa dan adaptasi dengan kondisi lapangan yang ya cukup berangin,” kata Hendra seusai pertandingan dikutip Sportfeat dari laman PBSI.
Seperti yang diketahui, hari ini merupakan pertandingan pertama Ahsan/Hendra.
Baca Juga: Hasil Kejuaraan Asia 2022 - Putri KW Angkat Koper Usai Kandas dari Unggulan Thailand
Ahsan/Hendra mendapat bye setelah di babak 32 besar, Hikori Okamura/Masayuki Onodera yang seharusnya menjadi lawan mereka memutuskan untuk Walkover.
Sedangkan Ren/Tan, telah memainkan pertandingannya yang kedua hari ini.
Meski mendapat bye, ternyata Hendra merasa tidak punya kesempatan untuk beradaptasi dengan kondisi lapangan.
Alhasil di pertandingan siang ini, Ahsan/Hendra harus memulai pertandingan dengan beradaptasi terlebih dahulu.
Sedangkan lawannya tidak.
Baca Juga: MotoGP Spanyol 2022 - 3 Pembalap yang Diprediksi Kandidat Kuat Juara
“Tidak bermain di babak pertama cukup berpengaruh buat kami, sementara lawan sepertinya sudah mengerti kondisi lapangan,” jelas Hendra.
Selain tak mampu cepat beradaptasi dengan kondisi angin di lapangan, Hendra menambahkan jika Ren/Tan memiliki kemampuan yang apik saat bermain di depan net.
Serobotan bola dari Ren/Tan terkadang malah membuat Ahsan/Hendra yang belum berada di posisi bertahan gagal mengembalikan bola smash.
Baca Juga: MotoGP Spanyol 2022 - Ultimatum Tegas Bos RNF Yamaha untuk Andrea Dovizioso
“Tadi di awal kami bola depannya kalah. Kami juga tidak terlalu siap dengan defense balik serang mereka,” ujar Hendra.
Dengan angkat kopernya Ahsan/Hendra, kini wakil Indonesia dari sektor ganda putra tinggal menyisakan Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich YY Rambitan dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.
Dua ganda putra Indonesia itu masih akan bertanding di sesi sore nanti.
Source | : | PBSI.id |
Penulis | : | Matius Nico Henrikus |
Editor | : | Nestri Yuniardi |