Seusai interval, Wang Zhi yang menerima arahan dair pelatihnya sempat mampu menyamakan kedudukannya menjadi 13-13.
Namun permainan bola-bola depan yang kembali diperagakan Akane mampu kembali memperjauh skor menjadi 18-14.
Gim pertama berhasil diamankan Akane dengan skor 21-15.
Memulai gim kedua, Wang Zhi yang tak mau melepaskan partai finalnya begitu saja sempat unggul cepat dari Akane dengan skor 0-2.
Tunggal putri asal China itu terus menjaga jarak keunggulan skornya menjadi 4-7.
Akane sempat hampir mengejar ketertinggalan, Sayangnya Wang Zhang Yi mampu menutup interval gim kedua dengan skor 8-11.
Smash lurus dari Wang Zhi mampu menambah skornya menjadi 11-14.
Pertandingan final siang tadi sempat diwarnai jeda akibat lutut kiri Akane mengalami pendarahan usai berusaha menahan bola dari Wang Zhi.
Di gim kedua, Wang Zhi tampil lebih percaya diri dan sempat unggul 9 angka dari Akane.
Wang Zhi mampu memaksa Akane untuk bermain di gim ketiga usai berhasil memenangkan gim kedua dengan skor 13-21.
Kejar mengejar angka kembali ditunjukan oleh kedua tunggal putri yang bertanding.
Permainan yang lebih taktis dari Wang Zhi dari pada gim-gim sebelumnya mampu membawa keunggulan menjadi 3-7.
Wang Zhi Yi mampu unggul 5-11 dan berhasil menutup interval gim ketiga.
Usai interval Wang Zhi tak mengendurkan serangannya.
Tunggal putri China berusia 22 tahun itu mampu unggul 10 angka.
Meski tertinnggal jauh, Akane sempat menjaga asanya usai meraih 4 poin berturut-turut dari kesalahan yang dilakukan Wang Zhi.
Di poin-poin krusial, Wang Zhi malah terlihat tak mampu mengontrol kondisi lapangannya.
Pengembalian-pengembalian yang melebar membuat Akane kembali mendekatkan diri menjadi 16-18.
Bahkan Akane mampu menyamakan skor menjadi 19-19.
Sayangnya bola yang tak mampu melewati net dari Akane mampu menambah keunggulan Wang Zhi menjadi 19-21.
Source | : | SportFEAT.com |
Penulis | : | Matius Nico Henrikus |
Editor | : | Nestri Yuniardi |