Pram/Yere menang dengan dua gim langsung 22-20, 21-10.
Kemenangan siang tadi terasa manis mengingat secara peringkat Pram/Yere masih jauh tertinggal dari Aaron/Chia.
Aaron/Chia saat ini berperingkat 9 dunia, sedangkan Pram/Yere masih berada di 22 dunia.
“Kami senang bisa juara di sini. Kami datang dengan status underdog tapi bisa sampai juara. Kemarin setelah memastikan final saja kami sudah bersyukur,” ujar Pramudya dikutip Sportfeat dari PB Djarum.
“Tadi di awal game pertama kami banyak melakukan kesalahan sendiri, tapi pelan-pelan kami bisa mengejar mereka."
"Menang di game pertama menjadi kunci kami bisa mengalahkan mereka."
"Di game kedua kami coba menekan terus dan mereka sepertinya goyah,” jelas Pramudya seusai laga.
Pram/Yere mengaku dengan status sebagai non unggulan malah membuat mereka tampil ngotot di partai final.
Hal tersebut yang mereka praktekkan saat berada di lapangan.
“Pastinya kami mau tampil semaksimal mungkin, ngotot dan tidak mau kalah,” kata Yeremia.
Baca Juga: MotoGP Spanyol 2022 - Firasat Fabio Quartararo Bakal Sulit Salip Francesco Bagnaia jika Kalah Start
Selain Pram/Yere, ganda putra Indonesia lainnya, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto juga mempersembahkan gelar perunggu di Kejuaraan Asia 2022.
Sayangnya kemenangan Pram/Yere tak mampu diikuti oleh Jonatan Christie yang juga memainkan partai finalnya tadi.
Tunggal putra yang akrab dipanggil Jojo itu harus mengakui keunggulan Lee Zii Jia dari Malaysia.
Jojo takluk dua gim langsung 17-21, 21-23.
Source | : | Pbdjarum.org |
Penulis | : | Matius Nico Henrikus |
Editor | : | Nestri Yuniardi |