Meski begitu, rider berjulukan El Diablo tersebut mulai mewaspadai rival-rivalnya tak terkecuali Francesco Bagnaia.
Pada kesempatan yang sama, Quartararo memuji penampilan Bagnaia di Jerez yang menurutnya sangat bagus.
"Target saya tadinya adalah melewati Pecco (sapaan akrab Bagnaia) di tiga lap awal. Tetapi, saat balapan sepertinya itu mustahil,” kata Quartararo.
"Karena panas yang sangat tinggi, ban depan lama-lama terasa seperti permen karet.
"Saya lalu agak lambat karena tidak mungkin terus menempel Pecco dalam kondisi tersebut.
"Lalu, saya mencoba untuk kali terakhir melewati Pecco, dan tetap gagal. Pecco membalap luar biasa hari ini hingga menyentuh garis finis. Kecepatannya sungguh fantastis."
Terlepas dari itu, juara dunia MotoGP 2021 tak menampik performa motor Yamaha dan Ducati tak jauh berbeda saat mengaspal di Sirkuit Jerez.
"Saya setuju dengan mereka yang menyebut saya kini lebih kuat daripada (musim) 2021," ungkap Quartararo.
"Di beberapa balapan lain, saat hanya mampu finis P7 atau P8, saya sudah melakukan hal yang sama (dengan di Portimao maupun Jerez), bahkan lebih.
“Semua ini membuat saya merasa lebih kuat dan mengerti bila saya sudah siap dan mampu (ke persaingan perebutan gelar lagi).
"Finis pertama, kelima, atau ke-10, saya selalu menerapkan gaya dan teknik yang sama."
Baca Juga: Rexy Mainaky Naik Pitam Usai Anak Asuhnya Tumbang di Tangan Pasangan Indonesia
Lebih jauh, Quartararo berharap dirinya bisa terus menikmati persaingan dengan Francesco Bagnaia di seri-selanjutnya.
"Saya berharap bisa berduel lebih sering lagi dengan Pecco, setelah balapan ini," ujar rider 23 tahun tersebut
"Meskipun tanpa overtaking, intensitas balapan di sini sangat tinggi. Senang melihat Pecco dan saya membuat langkah penting.
"Yang pasti, saya ingin duel dengan Pecco lagi seperti ini, dan di depan tentunya," tutup Quartararo.
Source | : | Motorsport.com |
Penulis | : | Nuranda Indrajaya |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |