Finis terbaiknya adalah posisi ketujuh, di seri Argentina.
Hasil tersebut sangat berbanding terbaik dengan rekan setimnya, Aleix Espargaro yang sudah meraih satu gelar juara sekaligus mengukir sejarah untuk Aprilia.
Aleix Espargaro telah mengoleksi 1 gelar juara dan 2 podium.
Membuat Aleix kini bertengger di peirngkat kedua klasemen MotoGP 2022.
Baca Juga: Thomas Cup 2022 - Celah Indonesia Diincar, Malaysia Ingin Patahkan Kedigdayaan Skuat Merah Putih
Memiliki rekan setim Aleix Espargar seharusnya menjadi keuntungan bagi Vinales. Apalagi mereka adalah teman dekat.
Vinales bisa saja melihat data Aleix dan mulai meniru set-up motornya.
Namun ternyata, Vinales menolak melakukan itu. Ia justru memiluh untuk tidak menyontek data-data Aleix karena suatu alasan.
Baca Juga: Thomas Cup 2022 - Ada Kesamaan Susunan Pemain, Malaysia Bisa Tiru Taktik Indonesia?
"Saya bisa saja mencoba untuk melaju seperti dia, tapi saya harus tetap natural, sehingga cara membalap saya (untuk menaklukkan Aprilia) juga akan alami" kata Vinales.
"Dengan begitu saya tidak perlu terlalu banyak berpikir (karena menyontek pembalap lain) saat membalap," kata Vinales lagi.
Meski begitu, bukan berarti Vinales enggan belajar dari Aleix.
Ada hal-hal tertentu yang ia pelajari betul dari rekan setimnya saat di Suzuki itu pula.
Baca Juga: Thomas dan Uber Cup 2022 - Terkuak! Inilah Kapten Tim Putra dan Putri Indonesia
"Dia mengerem sangat dalam daripada saya. Sedangkan saya lebih banyak mengerem di tengah tikungan lalu membuka gas."
"Karena itu saya harus membalap dengan gaya sendiri. Saya belum bisa dibandingkan dengan dia, karena dia telah menggunakan motor yang sama bertahun-tahun di Aprilia," ucap Vinales.
Source | : | Motosan.es |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |