“Tapi sejujurnya, saya melaju hingga batasnya dan tidak punya waktu lagi di setiap momen.”
Sayangnya keberhasilan Quartararo tidak diikuti 3 pembalap Yamaha lainnya.
Franco Morbidelli, Darryn Binder, dan Andrea Dovizioso masih kesulitan cara menaklukan YZR-M1.
Di kesempatan sebelumnya, Dovi bahkan menyebut Yamaha menjadikan Quartararo sebagai referensi evolusi perkembangan YZR-M1.
Kendati begitu, Quartararo tak mau ambil pusing dengan komentar tersebut.
“Jika (pembalap) Yamaha lainnya bermasalah, itu bukan masalah saya,” kata Quartararo dikutip Sportfeat dari Autosport.
“Saya harus memikirkan masalah saya,” imbuhnya.
“Tapi memang benar (pembalap) Yamaha lain cukup kesulitan, tapi pada akhirnya bukan masalah saya.”
“Saya sudah cukup berpikir untuk menjadi cepat dengan motor kami. Jadi, saya menjaga diri saya sendiri,” tutup pria berusia 23 tahun itu.
Di sisi lain, Lin Jarvis selaku manajer Yamaha juga terkejut dengan keberhasilan Fabio Quartararo menjadi pemimpin MotoGP 2022 setelah 6 seri berjalan.
Baca Juga: Thomas Cup 2022 - Laga Lee Zii Jia Vs Kento Momota Bakal Jadi Pertandingan Krusial Malaysia
Apalagi Yamaha pernah menyebut jika kurangnya tenaga tidak akan terisi sebelum tahun depan.
“Setelah tes musim dingin dan balapan pertama, saya tidak menyangka kami akan memimpin kejuaraan dunia setelah enam seri,” ungkap Jarvis.
“Kita harus berterima kasih kepada Fabio untuk ini,” tutup manajer asal Inggris.
Source | : | autosport.com |
Penulis | : | Matius Nico Henrikus |
Editor | : | Nestri Yuniardi |