Kendati kalah, sebenarnya Ana/Tiwi punya kesempatan memenangkan di gim yang pertama.
Ana/Tiwi selalu unggul bahkan hingga papan skor menunjuk angka 19-17.
Sayangnya dalam kondisi tertinggal tak membuat Chen/Jia menjadi tertekan.
Chen/Jia yang dipertandingan pagi tadi tampil dengan defense yang rapat mampu dengan sekejap membalikan skor hingga meraih kemenangan gim pertama.
“Hari ini saya bisa bermain baik dan maksimal. Seluruh kemampuan yang dimiliki, sudah bisa dikeluarkan semua,” tutur Ana dikutip Sportfeat dari PBDjarum.org.
“Cuma, sayang kita belum berhasil menyumbangkan angka untuk Indonesia,” imbuh Ana.
“Lawan memang kuat. Mereka bermain rapi.”
“Sebagai peraih medali perak Olimpiade, permainan Chen Qing Chen/Jia Yi Fan memang solid,” jelas Ana.
Memasuki gim kedua, Ana/Tiwi mengaku tampil lepas dan tanpa beban meski kondisi saat itu Indonesia tertinggal 0-1 dari China.
Sayangnya, Aa/Tiwi yang menempati lapangan dengan kondisi kalah angin digempur habis-habisan oleh jawara Kejuaraan Asia 2022 itu.
Pengembalian Ana/Tiwi yang sering kali terlihat tanggung membuat pasangan China itu dengan mudah mendulang banyak poin.
“Saya sebenarnya sudah main lepas dan tanpa beban. Kita enjoy saja lawan mereka,” lanjut Tiwi.
“Sudah mengeluarkan yang dimiliki, tetapi belum mampu menyumbangkan angka.”
“Chen Qing Chen itu di tengah lapangan mainnya cuek dan ada tengilnya juga.”
“Meski begitu, performanya tetap bagus. Performanya konsisten,” pungkas Amalia.
Kendati harus kembali mengubur mimpi Indonesia dalam mengangkat tropi Uber Cup 2022, apresiasi patut ditujukan ke pasukan Srikandi Indonesia.
Tim Uber Indonesia memang berisikan pemain muda dan non pengalaman yang diharapkan mampu mengambil pengalaman untuk bisa terus berkembang di kejuaraan-kejuaraan dunia selanjutnya.
Source | : | Pbdjarum.org |
Penulis | : | Matius Nico Henrikus |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |