Kekalahan tersebut sekaligus memperpanjang puasa medali 31 tahun di ajang SEA Games.
Terakhir kali timnas Indonesia merebut medali emas pada SEA Games 1991 di Filipina.
Pelatih timnas U-23 Indonesia Shin Tae-yong pun membeberkan penyebab kekalahan anak asuhnya dari Thailand.
Shin Tae-yong menjelaskan bahwa hasil minor yang dialami timnas U-23 Indonesia tak terlepas dari mentalitas yang kurang.
Juru taktik asal Korea Selatan tersebut juga menilai kekalahan yang dialami timnas U-23 Indonesia karena tidak bisa menampilkan permainan terbaiknya.
"Kami kalah karena tidak menampilkan gaya bermain kami," kata Shin Tae-yong, dikutip SportFeat dari Kompas.com.
"Ketika bertemu dengan lawan yang terlihat lebih kuat, timnas Indonesia cenderung takut untuk bermain dengan gaya atau pola yang seharusnya kami mainkan."
Baca Juga: Jadwal Thailand Open 2022 - 4 Wakil Indonesia Jajaki Perempat Final
Lebih lanjut, Shin Tae-yong mengklaim bahwa timnas U-23 Indonesia tumbang gara-gara tidak bisa memanfatkan kesempatan.
"Penyebab kami kebobolan dan kalah dari Thailand bukan karena faktor kelelahan. Thailand juga bermain 120 menit. Jadi, itu bukan alasan," tutur Shin Tae-yong.
"Thailand berhasil memaksimalkan peluang yang mereka dapatkan dan mencetak gol.
"Di sisi lain, kami tidak mampu memanfaatkan setiap peluang. Saya pikir itulah penyebab kekalahan kami," pungkas pelatih 54 tahun tersebut.
Laga timnas U-23 Indonesia vs Thailand sendiri berlangsung panas hingga akhir babak perpanjangan waktu.
Terbukti empat kartu merah dikeluarkan oleh sang pengadil untuk pemain kedua kesebelasan.
Tiga pemain Indonesia diganjar kartu merah langsung yakni Firza Andika, Rachmat Irianto, dan Ricky Kambuaya.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Nuranda Indrajaya |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |