Razali bahkan mengisyaratkan bahwa ia cukup menyesal mau menerim Dovizioso sebagai pembalap di timnya.
"Sejujurnya saya tidak menyangka dia akan mendapat banyak kesulitan," kata Razlan Razali dikutip Sportfeat dari Motorsport Total.
"Terutama karena saya sudah memperhitungkan bahwa dia sudah mengikuti lima balapan di musim lalu dan tes musim dingin," katanya.
"Kami pikir dengan pengalamannya, dia akan tahu bagaimana beradaptasi dengan M1," kata Razali.
Baca Juga: Andrea Dovizioso: Jangan Sampai Yamaha Ketularan Repsol Honda
Razali menganggap bahwa Dovizioso terlalu banyak bicara karena analitis.
Memang sebagai pembalap berpengalaman, Dovizioso bisa saja lebih sensitif merasakan kelemahan motor.
Namun bagi Razali, ia berharap Dovizioso mampu mengatasi masalah itu tanpa harus terlalu banyak beranalisa.
"Saya pikir dia perlu mengambil langkah mundur dan tidak terlalu analitis," kata Razali,
"Dia seharusnya hanya fokus membalap dan mencoba mendapat hasil maksimal daripada banyak berpikir apa yang salah dengan motornya," kata Razali.
Tidak bisa dipungkiri, RNF Yamaha memang mengambil langkah berani di MotoGP 2022.
Baca Juga: Ungguli Malaysia, Indonesia Finis 3 Besar di Klasemen Akhir Medali SEA Games 2021
Tim satelit yang dulu bernama Petornas Yamaha SRT itu sebenarnya memiliki filosofi sebagai tim yang mengorbitkan pembalap muda.
Sayangnya, di musim lalu, tidak banyak pasar bursa transfer pembalap yang terbuka.
"Ya itulah bedanya kalau merekrut pembalap rookie dan pembalap berpengalaman," kata Razali.
"Dia sama seperti Rossi, mereka sangat analitis dan sensitif, tetapi mereka lupa bagaimana harus mengendarai motornya."
"Kami mau merekrut Dovi karena kami pikir dia bisa membantu mengembangkan motor dengan pengalamannya."
"Mungkin dia memang bukan pilihan terbaik bagi kami, tapi hanya untuk Yamaha," tukas Razali.
Source | : | Motorsport-total.com,GPOne Italia |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |