Hanya saja, Ducati sendiri menyadari bahwa peluang Bagnaia meraih gelar juara dunia masih sangat bisa terancam oleh 2 sosok pembalap pesaing sengit.
Dua pembalap yang dimaksud adalah Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha) dan Aleix Espargaro (Aprilia).
Penilaian tersebut disampaikan oleh Direktur Olahraga Ducati, Paolo Ciabatti.
"Ini akan jadi pekerjaan sulit, karena Aleix dan Fabio tetap bisa berada di podium bahkan ketika mereka tidak juara," kata Paolo Ciabatti dikutip Sportfeat dari Motosan.es.
"Memang kenyataannya seperti itu, kami harus melakukan pekerjaan kami dengan kemampuan terbaik kami," ucap Ciabatti.
Fabio Quartararo dan Aleix Espargaro memang kompak mulai konsisten podium.
Baca Juga: BAM Tarik Seluruh Wakil Tunggal Malaysia di Indonesia Masters dan Indonesia Open 2022, Ini Alasannya
Keduanya merupakan penghuni peringkat 1-2 klasemen MotoGP 2022.
Aleix Espargaro tercatat lebih konsisten dengan torehan 5 kali podium dan 1 kali juara dari 8 seri balapan yang sudah bergulir.
Namun begitu, kacamata kewaspadaan Ducati lebih mengarah pada Fabio Quartararo.
Bagi tim Merah Borgo Panigale itu, Quartararo menjadi pesaing tersengit yang bisa menjegal Bagnaia.
Baca Juga: Rexy Mainaky Minta Ganda Putra Nomor Satu Malaysia Teladani Karier Emas Ahsan/Hendra
Bahkan tak cuma Bagnaia, tetapi juga para rider Ducati lainnya.
Hal itu berkat kemampuan Quartararo yang sering kali mampu menguasai banyak trek.
Baca Juga: Benar-benar Out of The Box, Aleix Espargaro Cetak Podium Kelima Kalinya di MotoGP 2022
"Fabio sangat kuat di semua trek dan dia sudah membuktikannya lagi (di Mugello)," ucap Ciabatti.
"Di antara lainnya, pada Bagnaia dia terus bisa menahan dan terus memulihkan posisinya," kata Ciabatti.
"Jadi memang sangat penting gelar di Mugello itu, untuk tetap membuka peluang perebutan gelar juara dunia," kata pria asal Italia itu lagi.
Source | : | GPOne Italia |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |