Ia tertinggal jauh dari pembalap andalan Yamaha sekaligus juara dunia MotoGP 2021, Fabio Quartararo.

Andrea Dovizioso menjelaskan bahwa hasil kurang apik di Mugello karena karakter motor YZR-M1 yang cocok dengan gaya balap miliknya.

"Untuk menjadi cepat dengan Yamaha, Anda harus masuk dan melakukan kecepatan di tepi [ban] karena itu adalah cara terbaik bagi Yamaha untuk mengatur waktu," kata Dovizioso.

Baca Juga: Timnas Indonesia Vs Bangladesh, Shin Tae-yong Bongkar Masalah Utama Skuad Garuda

"Tetapi ketika saya mencoba melakukannya, saya lambat. Saya tidak pandai dalam hal itu."

Yamaha sebenarnya sudah membawa perangkat baru untuk aerodynamic fairings, akan tetapi itu tak cukup bagi Dovizioso.

"Ini (fairing baru) menjadi konfirmasi lanjutan terkait upaya Yamaha,” kata Dovizioso.

"Masalahnya, teknik balap yng diperlukan agar Yamaha kompetitif dan mengeluarkan potensinya, berbeda dengan gaya saya

Baca Juga: Indonesia Masters 2022 - Strategi Anthony Ginting untuk Bungkam Si Bocah Ajaib Thailand

“Ketika mencoba gaya lama, hasil lomba saya bahkan lebih buruk. Itulah mengapa saya sangat kesal dengan motor ini.

"Situasi ini sangat berat buat saya dan entah mengapa teknik itu tidak bisa bekerja optimal," tambah rider 36 tahun itu.

Kondisi yang dialami Andrea Dovizioso diperparah dengan kontraknya yang akan berakhir musim ini.

Apalagi RNF Racing, tim yang menaunginya saat ini tak lagi menjalin kerja sama dengan Yamaha mulai MotoGP 2023.

Tak mengherankan jika, pembalap kelahiran Forlimpopoli itu mengirimkan sinyal untuk pensiun dari dunia yang telah membesarkan namanya.

Baca Juga: Begini Siasat Petinggi PBSI yang Mulai Ketar-ketir dengan Ancaman India

"Saat ini saya tidak mengerti mengapa saya akan balapan. Maksudku, aku tidak suka berada dalam situasi ini, dalam situasi ini," ucap Dovizioso.

"Saya selalu mengatakan bahwa jika saya tidak kompetitif, saya tidak akan berada di MotoGP.

"Jadi saat ini saya tidak terlalu memikirkannya.Tidak peduli siapa pemasok motornya nanti," tutup dia.