Memulai balapan dari posisi ke-12, Nakagami berhasil merangsek ke urutna keenam sebelum crash akibat bagian depan motornya terkunci.
Rider 30 tahun itu seketika tergelincir dan motornya menyenggol Alex Rins (Suzuki Ecstar) sehingga terpental dan terhempas ke gravel.
Tak hanya itu, Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo) turut menjadi korban ketika motor Desmosedici GP22 miliknya tersenggol helm Nakagami.
Kondisi ini tentu sangat merugikan bagi Suzuki mengingat skuad Hamamatsu berpotensi mendapat poin besar.
Parahnya, Alex Rins harus dilarikan ke rumah sakit dan didiagnosis menderita cedera retak pergelangan tangan kiri.
Sebaliknya, Takaaki Nakagami justru tidak menderita cedera sedikit pun usai menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Catalunya.
Sementara itu, Manajer Suzuki Ecstar Livio Suppo merasa geram dengan aksi berbahaya yang dilakukan Nakagami.
Pria Italia itu bahkan telah melayangkan protes kepada steward dan meminta mereka untuk melakukan investigasi.
“Kami sudah mengirim protes kepada steward,” ujar Suppo, dikutip SportFeat dari Motorsport.
"Mereka telah memverifikasi insiden dan bagi mereka, itu hanya kecelakaan balapan.
"Bagi saya, itu tidak bisa diterima, jika mempertimbangkan hal itu seperti insiden balap."
Lebih jauh, eks manajer Repsol Honda itu juga memberi saran agar Race Direction mengecek data pengereman rekan setim Alex Marquez itu.
“Saya kira Alex dan Pecco pantas mengetahui seberapa besar kesalahan, itu jelas sebuah kesalahan," kata Suppo.
"Sangat mudah mengecek data posisi pembalap, berapa meter setelah titik pengereman yang biasa dia buat,”
“Juga, dia menyeberang dari kiri ke kanan. Jika Anda bicara kepada Pol Espargaro…Pada TV, itu tampaknya dia sangat dekat dengan Pol.
“Saya kira jika manajemen balapan berpikir bahwa itu adalah kecelakaan normal, kami harus merefleksikan.
"Bagi kami, tidak bisa diterima. Setiap kesalahan bisa terjadi, tapi ini sangat besar," tutup pria yang menggantikan posisi Davide Brivio tersebut.
Penulis | : | Nuranda Indrajaya |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |