Dalam pertandingan tersebut, unggulan ketujuh turnamen itu kalah dua gim langsung, 18-21, 12-21 dalam tempo 42 menit.
Pada laga ini, Apriyani/Fadia mengakui keunggulan Chen/Jia yang merupakan unggulan teratas tersebut meski telah berusaha maksimal.
"Kami sudah tahu ketika melawan pemain rangking di atas lima dunia, harus bermain seperti apa," kata Apriyani, dikutip SportFeat dari laman PBSI.
"Kami harus bekerja keras lagi, dan mengembalikan recovery,” tambahnya.
Kendati kalah,pasangan anyar Indonesia itu tetap bersyukur bisa menembus babak final untuk pertama kalinya di level series.
"Bersyukur bisa melaju ke final," ucap Fadia menimpali.
"Melihat lawan tangguh kami jadi termotivasi untuk berlatih lebih giat untuk menghadapi lawan-lawan seperti itu."
Kekalahan di final Indonesia Masters 2022 sekaligus memupus tren apik sejak dipasangkan pertama kali di SEA Games 2021.
Saat itu, Apriyani/Fadia berhasil meraih medali emas setelah mengalahkan Benyapa Aimsaard/Nuntakurn Aimsaard.
Meski begitu, Apriyani/Fadia diharapkan segera bangkit karena selanjutnya mereka bakal tampil di Indonesia Open 2022.
"Kami ingin lebih konsisten, tidak banyak mati dan membuang bola," tutur Fadia.
"Melihat pasangan rangking satu dunia yang banyak cover satu sama lain,” tutup dia.
Source | : | PBSI.id |
Penulis | : | Nuranda Indrajaya |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |