"Untuk perempuannya harus punya defence karena kita tidak bisa main strategi terus."
"Harus dikuatin (defence) terutama untuk perempuannya. Kalau pemain cowok paling penting power-nya," Nova menambahkan.
Nova menilai di era sekarang, ganda campuran memiliki pola permainan yang mirip dengan ganda putra.
Selain mematangkan strategi, Nova menekankan jika anak asuhnya harus bersiap dengan segala kemungkinan jika strategi mereka mampu di baca oleh lawannya.
"Pemain perempuan minimal harus bisa mengimbangi cowoknya karena rata-rata sekarang ganda campuran sudah seperti ganda putra," lanjut Nova Widianto.
"Tidak bisa melulu bergantung dengan pola permainan. Misalnya pertandingan tadi (kemarin, red), pada awal-awal pola permainan sudah benar, tetapi saat mulai adu pukulan mulai harus defence, jebol," tambah dia.
Baca Juga: Kualifikasi Piala Asia 2023 - Bantai Nepal 7-0, Timnas Indonesia Panen 4 Rekor Menarik
"Harus tahan di lapangan, harus jual beli pukulan. Lawan defence kuat, kita juga harus kuat.
"Kalau cuma mengandalkan pola dan strategi terus, bisa dibaca (permainannya) dan mati. Istilahnya kita menyerang tidak tembus, kita diserang tembus," tutur Nova.
Melihat gap perbedaan power dengan negara-negara rival, Nova berharap anak asuhnya tak mau kalah dan terus mengejar ketertinggalan mereka.
"Power harus ditambah lagi, karena kalau saya melihat pemain negara lainnya, powernya itu sudah gila," kata Nova.
Baca Juga: Update Ranking BWF - Peringkat Teranyar Apriyani/Fadia Usai Juara Indonesia Masters 2022
"Itu dapat ditingkatkan bukan cuma dari latihan teknik, tetapi di gym juga harus bagus. Kadang-kadang mereka masih menyelepakan itu."
"Kalau mau meningkat pola pikir juga harus lebih dewasa lagi. Tidak semua dari latihan saja," pungka Nova.
Di 16 besar Indonesia Open 2022, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti yang sudah tak berstatus pemain pelatnas menjadi satu-satunya wakil tuan rumah di sektor ganda campuran.
Di babak pertama Praveen/Melati menang atas Adam Hall/Julie Macpherson dari Skotlandia dengan dua gim langsung, 21-6, 21-18.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Matius Nico Henrikus |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |