Alasan Yamaha Diprediksi Tampil Kuat di MotoGP Jerman 2022

Melihat riwayat penampilan Yamaha di sirkuit Sachsenring, pabrikan Iwata itu memiliki catatan yang cukup impresif.

Sejak edisi MotoGP Jerman 2017, para pembalap Yamaha sering menjadi yang tercepat setelah Marc Marquez.

Baca Juga: Indonesia Open 2022 - Rekor H2H Ginting vs Axelsen, Jilid ke-12 Kesempatan Revans Jika Tak Banjir Error

Dari 2017 hingga 2019, Yamaha sukses membuntuti Marc Marquez dengan menyabet podium runner-up di Sachsenring.

Rinciannya adalah Maverick Vinales (2019), Valentino Rossi (2018), Jonas Folger (2017).

Di edisi 2021 tahun lalu, runner-up diisi oleh Miguel Oliveira (KTM) namun Yamaha masih mampu mengamankan podium ketiga lewat Fabio Quartararo.

Baca Juga: Indonesia Open 2022 - Pramudya/Yeremia Siap Menerkam, Rexy Mainaky Keluhkan Ganda Putra Nomor Satu Malaysia

Kendala Fabio Quartararo di Sachsenring

Meski begitu, bukan berarti dengan absennya Marc Marquez lantas Fabio Quartararo bisa dengan mudah merebut sianggasana juara dunia 8 kali itu.

Fabio Quartararo mengungkap ada satu kendala yang selalu dia rasakan ketika balapan di Sirkuit Sachsenring selama ini.

"Ini adalah trek yang agak membosankan, balapan di sini adalah salah satu balapan yang terlama," ungkap Fabio Quartararo dikutip Sportfeat dari Speedweek dalam konferensi pers jelang MotoGP Jerman 2022 (16/6/2022).

"Jika sudah melakukan 15 lap, dan tersisa 15 lap, itu terasa sangat lama."

"Arah tikungannya juga selalu ke kiri, secara mental rasanya seperti balapan selama dua jam. Tapi ya itu juga dialami oleh semua pembalap lainnya," ucap Quartararo.

Baca Juga: Sukses Datangkan Ahli Mesin Top F1, Yamaha Sesumbar Semakin di Depan

Balapan kelas MotoGP di seri MotoGP Jerman memang jadi seri yang terpanjang dengan memainkan sebanyak 30 lap di Sirkuit sepanjang 3,7 kilometer.

Meski begitu, El Diablo tetap memiliki peluang besar. Apalagi, Fabio Quartararo sedang dalam fase konsisten sejak juara di seri Portugal.

Dari lima seri MotoGP 2022 terakhir, Fabio Quartararo selalu mampu mengamankan finis 5 besar (1, 2, 4, 2, 1).