SportFEAT.com - Rionny Mainaky berikan evaluasi usai Indonesia selaku tuan rumah Indonesia Open 2022 mencatakan hasil terburuk sepanjang sejarah penyelenggaraan turnamen tersebut.
Torehan di Indonesia Open 2022 jadi yang terburuk bagi pasukan Merah Putih sepanjang sejarah turnamen tersebut digelar sejak tahun 1982.
Padahal selama 39 tahun berlalu, Indonesia selalu berhasil mengirim wakil setidaknya sampai fase empat besar di turnamen Indonesia Open.
Namun tahun ini, Indonesia sudah kehabisan wakil sejak babak semifinal Indonesia Open 2022. Wakil-wakil Indonesia berguguran di babak perempat final.
Di sektor tunggal putra, Anthony Sinisuka Ginting harus terhenti langkahnya dari unggulan teratas, Viktor Axelsen.
Sementara itu di sektor ganda putra, Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan juga harus menelan pil pahit.
Pramudya/Yeremia secara menyakitkan takluk usai sempat unggul 20-18 dari pasangan nomor satu Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik.
Hal itu tak terlepas dari kejadi Yeremia yang mengalami cedera saat pertandingan berlangsunng.
Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto juga menyusul rekan kompatriotnya angkat koper di perempat final Indonesia Open 2022.
Jawaran Indonesia Masters 2022 itu takluk dari pasangan non unggulan asal China, Liu Yu Chen/Ou Xuan Yi.
Rionny Mainaky selaku Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI kini angkat bicara soal situasi penurunan prestasi para wakil Indonesia.
Rionny menyoroti kondisi fisik pemain Indonesia yang jadi salah satu faktor gagalnya para wakil Indonesia.
Seperti yang diketahui, sebelum mentas di Indonesia Open 2022, seminggu sebelumnya para pemain mengikuti ajang Indonenesia Masters 2022.
"Melihat hasil keseluruhan, saat kami gagal meloloskan wakil ke babak semifinal bukan tanpa alasan," buka Rionny dikutip Sportfeat dari PBDjarum.
Baca Juga: Indonesia Open 2022 - Viktor Axelsen Ukir Catatan Spesial, Jepang Segel Satu Gelar!
"Faktor kondisi fisik turut memengaruhi, sehingga wakil Indonesia gagal di babak perempatfinal."
"Hal itu nantinya akan menjadi koreksi besar mengingat yang terdekat akan ada turnamen Malaysia Open, Malaysia Masters dan Singapore Open."
"Untuk itu, beberapa persiapan dilakukan. Mulai dari pengembalian kondisi fisik, teknik, dan mental bertanding.
"Hal itu tentu menjadi catatan dan evaluasi ke depannya, mengingat akan ada turnamen yang akan diikuti di bulan Juli nanti," ujar Rionny.
Baca Juga: Indonesia Open 2022 - Faktor yang Bikin Fajar/Rian Nyerah dari Pasangan Non-Unggulan China
Rionny juga menyoroti faktor luar yang membuat para pemainnya bermain jauh dari harapan.
“Selain itu, yang harus menjadi catatan di luar hal itu ialah kondisi di lapangan seperti angin hingga gemuruh penonton juga turut mempengaruhi permainan pemain di atas lapangan,"
"Saya harus bilang faktor fisik dan teknik bermain akan menjadi catatan kami untuk diperbaiki lebih lanjut."
"Untuk itu, pemain itu sendiri harus memiliki motivasi dalam diri masing-masing siap menghadapi program latihan yang dibuat," papar Rionny.
"Ke depannya akan banyak turnamen yang akan diikuti untuk menambah tabungan poin masing-masing pemain yang tahun depan akan mengikuti kualifikasi Olimpiade,"
Setelah rampungnya Indonesia Open 2022, pemain Indonesia praktis hanya punya waktu seminggu untuk istirahat.
Malaysia Open 2022 dan Malaysia Masters 2022 dijadwalkan bakal menjadi ajang pembuktian pemain Indonesia selanjutnya.
Malaysia Open 2022 dijadwalkan akan digelar 28 Juni hingga 3 Juli 2022.
Sedangkan Malaysia Masters 2022 digelar 5 hingga 10 Juli 2022.
Source | : | Pbdjarum.org |
Penulis | : | Matius Nico Henrikus |
Editor | : | Nestri Y |