SportFEAT.com - Insiden Yeremia cedera membuat pelatih ganda putra Indonesia Herry IP menggantungkan harapan besar pada Fajar/Rian menuju Olimpiade Paris 2024.
Peristiwa cederanya Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan di Indonesia Open 2022 membuat situasi ganda putra Indonesia mulai sedikit goyah.
Yeremia diprediksi absen tiga sampai enam bulan ke depan.
Kondisi tersebut lantas membuat peta kekuatan ganda putra Indonesia sedikit melemah.
Pasalnya dua ganda putra terbaik Indonesia saat ini, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan sedang dalam kondisi yang belum maksimal.
Marcus/Kevin masih berjibaku mencari feel bertanding mereka lantaran Marcus dalam masa pemulihan pasca-operasi ankle.
Sedangkan, The Daddies, mereka sudah cukup veteran. Hendra tahun ini akan berusia 38 tahun, sedangkan Ahsan berusia 34 tahun.
Padahal, kurang dari satu tahun lagi, kualifikasi Olimpiade Paris 2024 akan dimulai.
Situasi itu membuat pelatih ganda putra Indonesia, Herry Iman Pierngadi mulai mengharapkan Fajar/Rian sebagai ujung tombak menuju Olimpiade Paris 2024.
"Mereka akan didorong untuk menjadi ujung tombak ganda putra terkait dengan kondisi yang ada saat ini," jelas Herry IP dikutip Sportfeat dari Kompas (18/6/2022).
"Seperti yang saya katakan sebelum turnamen di Istora, target lain adalah memajukan pasangan pelapis untuk menjadi bagian dari pemain top dunia."
"Apalagi, kualifikasi Olimpiade Paris 2024 akan dimulai tahun depan," kata Herry IP.
Tahun ini, Fajar/Rian memang jadi ganda putra Indonesia yang paling konsisten.
Setelah melewati masa sulit di tahun sebelumnya, di tahun 2022 ini Fajar/Rian justru melesat sudah mencapai 4 kali babak final, Swiss Open 2022, Korea Open 2022, Thailand Open 2022 dan terakhir Indonesia Masters 2022.
Di Swiss dan Indonesia Masters, Fajar/Rian juara.
Di Indonesia Open 2022 kemarin pun, Fajar/Rian menjadi ganda putra Indonesia yang paling bagus pencapaiannya dengan berhasil mencapai babak perempat final, selain Pramudya/Yeremia.
Fajar/Rian sendiri belum pernah berkompetisi di ajang sekelas Olimpiade.
Pada Olimpiade Tokyo 2020 tahun lalu, pasangan berjulukan duo FajRi itu sebenarnya masuk dalam peringkat 8 besar kualifikasi ganda putra dunia dan bisa saja menemani Marcus/Kevin.
Namun karena terbentur aturan setiap negara maksimal mengirim dua wakil, Fajar/Rian kala itu harus rela tersisih karena satu slot lainnya Ahsan/Hendra yang bertengger di peringkat dua.
Sebagai informasi, ganda putra Indonesia sudah puasa medali di tiga edisi terakhir Olimpiade, dari Olimpiade London 2012, Olimpiada Rio 2016 dan terakhir di Tokyo, ganda putra Indonesia gagal menyumbang medali.
Terakhir kali ganda putra Indonesia menyabet medali di ajang Olimpiade adalah pada saat Markis Kido/Hendra Setiawan berhasil menyabet emas di Olimpiade Beijing 2008 dengan mengalahkan wakil tuan rumah, Fu Hai Feng/Cai Yun.
Source | : | kompas.id |
Penulis | : | Nestri Y |
Editor | : | Nestri Y |