Hal itu tak terlepas dari beberapa tahun terakhir, ada anggapan karier rekan setim Marc Marquez akan tertutupi dengan kegemilangan sang megabintang.
"Ya, ini benar (soal tidak mudah untuk setim dengan Marquez). Membalap untuk Repsol Honda adalah tantangan besar," kata Joan Mir dikutip Sportfeat dari MotoGP.com
"Ini adalah tantangan besar, sesuatu yang, untuk setiap pembalap di paddock, ini adalah tantangan yang sulit."
Baca Juga: Jadwal MotoGP Belanda 2022 - Mampukah Dominasi Fabio Quartararo Berlanjut di Assen?
Kendati begitu, satu tim dengan Marc Marquez memiliki keuntungan tersendiri bagi Joan Mir.
"Tapi itu bukan pilihan yang buruk. Marc adalah pembalap yang bisa Anda pelajari banyak. Kita lihat saja nanti," ujar Joan Mir.
Joan Mir sendiri debut di MotoGP 2019 dengan menjadi bagian dalam pengembangan proyek yang dilakukan Suzuki.
Title juara dunia MotoGP 2020 jadi raihan terbaiknya bersama Suzuki.
Baca Juga: Gara-gara 2 Pembalap Ini, Fabio Quartararo Makin Dominan di Separuh Musim MotoGP 2022
Catatan itu juga mampu menghentikan dominasi Marc Marquez yang menjadi juara dunia MotoGP 4 kali secara berturut-turut.
Suzuki saat ini menjadi tim satu-satunya Joan Mir di MotoGP sejak debut pada musim 2019.
Ketika ditanya tentang kepindahan ke tim lain selain Suzuki, Joan Mir tak menampik sedikit mengalami kekhawatiran.
"Pasti. Tetapi saya yakin jika kami dapat menemukan harmoni dan perasaan ini dalam tim ini, maka kami akan menemukannya di tim yang berbeda.”
“Di dalam hati saya, saya akan selalu menjadi pebalap Suzuki," pungkas Joan Mir.
Jika benar ke Honda, Joan Mir akan mengisi kursi yang saat ini ditempati Pol Espargaro.
Source | : | MotoGP.com |
Penulis | : | Matius Nico Henrikus |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |