Yakni All England Open 2022, Kejuaraan Eropa 2022, Indonesia Masters 2022, dan Indonesia Open 2022.
Bahkan di separuh tahun 2022, Viktor Axelsen kebanyakan mampu menyelesaikan pertandingan dengan dua gim saja.
Tak jarang, lawan hanya diberi skor satu digit.
Baru Anthony Sinisuka Ginting dan Lee Zii Jia (Malaysia) yang di tahun ini mampu memaksa Axelsen bermain 3 gim.
Atas torehan itu, banyak pihak menyebut jika saat ini menjadi era milik Viktor Axelsen.
Kendati demikian, pemain berusia 28 tahun itu tak terlalu memikirkan anggapan tersebut.
Pria bertinggi 194 cm itu hanya ingin memberikan yang terbaik di setiap turnamen yang dia ikuti.
"Saya tidak terlalu memikirkan era diri saya, jujur saja. Saya hanya ingin melakukan yang terbaik sepanjang waktu," kata Axelsen dikutip Sportfeat dari NST.
"Saya sangat senang bisa mencapai banyak impian dan tujuan saya."
"Saya selalu bermimpi memenangkan Olimpiade, Kejuaraan Dunia, All England, Indonesia Open dan semua turnamen besar dan besar yang telah saya lakukan, beberapa dari mereka dua kali."
Baca Juga: Ketika Taufik Hidayat Senggol Anthony Ginting: Tekniknya Mantap, tapi...
"Jadi, jujur saja, saya hanya menjalani mimpi, tetapi saya tidak melihat diri saya sebagai tipe pria di era bulu tangkis."
"Saya hanya ingin bermain sebaik mungkin dan memenangkan turnamen sebanyak yang saya bisa."
Baru-baru ini, media asal China Aiyuke juga menyebut Viktor Axelsen, Lee Zii Jia dan Loh Kean Yew sebagai era baru peta persaingan tunggal putra dunia.
Sorotan itu keluar setelah aksi mereka di Indonesia Masters 2022 dan Open 2022.
Source | : | Nst.com.my |
Penulis | : | Matius Nico Henrikus |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |