SportFEAT.com - Pembalap LCR Honda, Takaaki Nakagami menjelaskan apa saja yang menjadi kekurangan motor Honda jelang MotoGP Belanda 2022.
MotoGP Belanda 2022 menjadi ujian selanjutnya bagi Honda yang kini tengah alami krisis.
Di balapan akhir pekan lalu, setelah bertahan selama 40 tahun, Honda untuk pertama kalinya gagal membukukan poin satu pun dari keempat pembalapnya.
Buruknya performa pembalap Honda tak terlepas dari perombakan besar-besaran yang dilakukan kepada RC213V.
Marc Marquez yang menjadi pembalap terbaik Honda bahkan juga kesulitan memaksimalkan performa RC213V.
Baca Juga: Bursa Transfer MotoGP - Datangkan Alex Rins, LCR Honda Depak Adik Marc Marquez?
Selain itu RC213V 2022 diakui Takaaki Nakagami sulit dikendalikan.
Jelang menatap MotoGP Belanda 2022, pembalap asal Jepang itu bahkan telah alami crash dua kali berturut-turut.
"Akhir pekan lalu adalah bencana bagi Honda,” kata Nakagami dikutip Sportfeat dari Paddock.
"Saya jatuh dan dua masalah teknis menyebabkan gagal menyelesaikan balapan."
Baca Juga: MotoGP Belanda 2022 - Francesco Bagnaia Jauh Lebih Pede Gara-gara Punya Memori Indah di Assen
"Tidak menyenangkan melihat Honda menjadi yang terakhir di klasemen."
Pembalap yang terancam tempatnya di MotoGP 2023 itu menyebut jika pengembangan RC213V tak memiliki arah.
Hal tersebut tak terlepas dari absennya Marc Marquez yang biasanya menjadi acuan dalam pengembangan motor.
"Saya pikir Honda mengerti bahwa kami harus mencoba sesuatu atau mengubah sesuatu. Kami kehilangan arah,” kata pembalap asal Jepang itu.
Baca Juga: Fabio Quartararo Bersinar di MotoGP 2022 Gara-gara Marc Marquez, Kok Bisa?
“Kami punya masalah, tapi tidak ada yang tahu apa yang perlu kami ubah. Akhir pekan ini, di Assen, kami tidak akan dapat mengubahnya."
"Tapi Honda punya waktu lima minggu di musim panas.”
Nakagami juga menjelaskan kondisi RC213V saat ini yang membuat ia dan rekan setimnya pontang panting di musim ini.
Ia bahkan tak menampik timnya kini makin tertinggal dengan rival mereka.
Baca Juga: Pembalap Legendaris kepada Marc Marquez: Saya Akan Mati 5 Kali Jika Jatuh Seperti Anda
"Mesinnya bagus. Sasis dan aerodinamis memberi kami masalah. Semua pabrikan lain membaik, tetapi kami belum membuat kemajuan apa pun sejak musim dingin,” kata Nakagami lagi.
"Kesenjangan semakin lebar, jadi tidak mudah finis di 10 besar. Kami kurang seimbang. Kurangnya grip pada ban belakang."
"Masuk dan keluar sudut adalah di antara area masalah. Kami harus mengimbanginya dengan rem di tengah tikungan, jadi sangat mudah jatuh di roda depan."
"Dalam balapan terakhir, saya selalu harus bertindak melampaui batas," pungkas Nakagami.
Source | : | Paddock-GP.com |
Penulis | : | Matius Nico Henrikus |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |