Dalam keterangannya, BWF mengacu pada kebijakan yang dilakukan pemerintah Inggris.
"BWF saat ini mengikuti kerangka kerja kebijakan pemerintah Inggris terkait transgender sebagai panduan untuk mengelola masalah ini baik di turnamen tingkat nasional maupun internasional," tulis BWF.
"Hanya saja, kami memahami adanya rekomendasi terkini dari IOC dan memulai riset spesifik dan proses penilaian untuk mendapatkan pengambilan keputusan berbasis hasil yang relevan di bulu tangkis yang adil bagi semua pihak."
Baca Juga: Starting Grid MotoGP Belanda 2022 - Tren Apes Francesco Bagnaia saat Raih Pole Position
Pembela hak-hak transgender berargumen bahwa tidak cukup banyak studi yang dilakukan untuk mempelajari dampak transisi gender terhadap performa fisik.
Mereka juga menyatakan bahwa atlet-atlet profesional biasanya sudah memiliki kemampuan fisik yang berbeda.
Di sisi lain, BWF menjadi federasi olahraga berikutnya yang memulai kajian kebijakan tersebut.
Akhir pekan lalu, hasil pemungutan suara di federasi akuatik dunia, FINA, telah melarang keikutsertaan atlet transgender "pria-ke-perempuan" mengikuti kompetisi nomor putri.
Federasi sepak bola dunia, FIFA, dan federasi atletik dunia, World Athletics, juga sudah menyatakan bahwa lembaga mereka tengah melakukan kebijakan serupa.
Source | : | Reuters,Antara |
Penulis | : | Nuranda Indrajaya |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |