SportFEAT.com - Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan memenangi babak pertama Malaysia Open 2022 meski sempat diprovokasi pasangan China dan banyak dirugikan wasit.

Ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan berhasil memetik kemenangan di babak pertama Malaysia Open 2022, Rabu (29/6/2022).

Ahsan/Hendra akhirnya sukses membenamkan ganda putra China, Ren Xiang Yu/Tan Qiang meski pertandingan sempat diwarnai banyak drama.

Pada laga yang berlangsung di lapangan 2 Axiata Arena, Kuala Lumpur, Malaysia itu, Ahsan/Hendra mengalami insiden tak mengenakkan.

Baca Juga: Mathias Boe Sesumbar India Bisa Geser Indonesia Jadi Kiblat Baru Bulu Tangkis Dunia

Dari provokasi pasangan China hingga dirugikan keputusan wasit, The Daddies mencoba bertahan di tengah situasi tersebut.

Meski mengarungi laga yang tak mudah, Ahsan/Hendra masih mampu tetap keluar sebagai pemenang dalam laga rubber game dengan skor 17-21, 21-15, 21-14 dalam 49 menit.

Kemenangan tersebut juga sekaligus membuat Ahsan/Hendra tuntas membalaskan dendam mereka kepada Ren Xiang Yu/Tan Qiang, setelah pernah dikalahkan di Kejuaraan Asia 2022 lalu.

Ahsan/Hendra sebenarnya mengawali gim pertama dengan start bagus. Mereka langsung unggul cepat 3-0.

Di awal gim pertama ini, baik Ahsan/Hendra maupun pasangan China sama-sama terus menurunkan bola.

Kedua pasangan belum ada yang mau membuka pertahanan.

Beberapa kesalahan sendiri memaksa Ahsan/Hendra terkejar. Perolehan skor pun menjadi terus ketat sampai 8 sama.

Ahsan/Hendra sukses memforsir kelemahan pasangan China di sisi backhand dan area depan net. Itu berhasil lewat sergapan Hendra yang menjadi poin dan membuat The Daddies unggul 11-10 di interval.

Pasangan China ini memiliki defence yang cukup kuat, tidak mudah bagi Ahsan menyerang dengan satu sampai tiga kali smes saja.

Sesekali Hendra memotong bola dan memberikan placing halus yang sulit ditebak. Membuat mereka unggul 14-11.

Sejak unggul cukup jauh, serangan Ahsan/Hendra lebih padu. Pengembalian silang mereka juga merepotkan pasangan China. Pasangan China terkunci lama di angka 11, sedangkan Ahsan/Hendra terus melaju hingga unggul enam angka, 17-11.

Sayangnya, unforced error beruntun menaungi pukulan Ahsan/Hendra. Mereka kesulitan mengembalikan servis tipis pasangan China, kedudukan 17 sama.

Ahsan/Hendra tak bisa lepas dari tekanan dan akhirnya harus rela kehilangan gim pertama dengan kekalahan 17-21.

Pada gim kedua, situasinya juga tidak banyak berubah.

Ahsan/Hendra unggul lebih dulu, namun lagi-lagi tertikung hingga tertinggal 5-9. Ahsan/Hendra mulai comeback tatkala mereka mampu mempertipis jarak hingga 9 sama.

Namun dari sinilah insiden tak mengenakkan dimulai.

Servis flick Ahsan dianggap keluar, padahal tidak ada hakim garis servis di lapangan 2. meminta challenge pun juga tidak bisa karena tidak ada hawk-eye di lapangan itu.

Tak berhenti sampai di situ, ketika Hendra membiarkan bola yang dipukul pasangan China melebar keluar di belakang garis lapangan, pasangan China memprovokasi wasit dan menganggap shuttlecock menyentuh Hendra.

Hendra protes bahwa ia menghindar dan arah shuttlecock pun tak berubah.

Namun wasit kadung terlanjur memutuskan bahwa itu menjadi angka untuk pasangan China. Ahsan/Hendra menjadi tertinggal 9-11.

Insiden ini sampai membuat The Daddies kesal dan menghampiri wasit serta meminta Referee turnamen (berbaju merah) untuk datang.

Pelatih Aryono Miranat pun juga ikut protes. Karena keputusan wasit cukup banyak membuat Ahsan/Hendra merugi.

Setelah interval, Ahsan/Hendra mengerahkan semua upaya mereka. Kekecewaan sebelum interval tidak membuat mereka patah arang.

Juara Dunia tiga kali itu justru tampil lebih ganas hingga sukses meredam perlawanan pasangan China dan merebut gim kedua dengan kemenangan 21-15.

Pada gim ketiga, Ahsan/Hendra semakin menggila. Mereka langsung menggempur pasangan China dengan serangan bertubi tanpa ampun hingga unggul 11-8.

Setelah interval, pasangan China mulai kelelahan. Defence Ahsan/Hendra yang sangat sulit ditembus membuat mereka lebih banyak melakukan serangan dropshot dan mulai jarang smes keras.

Strategi itu gagal dan justru banyak menguntungkan Ahsan/Hendra hinggga The Daddies unggul 13-8.

Ren Xiang Yu tampak sedikit protes saat pukulan pasangan China dianggap keluar. Namun itu tidak membuat banyak perbedaan. Ahsan/Hendra semakin nyaman hingga unggul jauh 16-10.

Keunggulan yang jauh tidak disia-siakan. Berkaca dari gim pertama, kali ini Ahsan/Hendra tidak hilang fokus dan terus memegang kendali permainan sampai poin krusial dan akhirnya menang mudah 21-14.