Sebagaimana dilansir dari kolom komentar di Sina Sports, sejumlah netizen China bukan menyayangkan kekalahan Chen/Jia semata dari Apriyani/Fadia.
Melainkan juga menyorot tentang kelemahan Chen/Jia yang mudah kehabisan tenaga ketika tampil jor-joran di gim pertama.
"Setiap kali Chen/Jia menang di gim pertama, lalu dipaksa bermain rubber game, power mereka berangsur melemah," ujar salah satu netizen China dari Haikou, dengan user 323511***.
"Di gim ketiga sudah tidak ada apa-apanya," lanjut dia.
Pada gim ketiga kemarin, Chen/Jia memang sempat sangat underperform.
Baca Juga: Malaysia Open 2022 - Head-to-head Jonatan vs Viktor Axelsen, Duel Beraroma Balas Dendam Menyengat
Mereka seakan masih terkejut karena pasangan Indonesia mampu memaksa rubber game.
Di gim ketiga, Chen/Jia bahkan sempat tertinggal sangat jauh, 6-18. Sebuah kondisi yang jarang dialami pasangan ganda putri peringkat satu dunia itu.
Apalagi melawan Apriyani/Fadia yang merupakan partner baru dan baru duduk bertengger di peringkat 133 dunia.
"Meskipun mereka ini juara dunia, saya tidak berpikir mereka ini mendominasi peta ganda putri dunia."
"Tapi masalahnya kita (China, red) pun tidak punya harapan lain selain mereka ketimbang sektor manapun,"
"Chen/Jia lagi-lagi menang gim pertama saja, klasik," tulis netizen China dari wilayah Nanjing, 762858***.
"Sepertinya, Chen/Jia punya masalah stamina. Mereka sering kali menang gim pertama, tetapi ketika dipaksa rubber game justru berakhir kalah."
"Mereka terlalu bangga lalu meremehkan lawan," tambah netizen China dari Shanghai, 600598***.
Source | : | Sports Sina |
Penulis | : | Nestri Y |
Editor | : | Nestri Y |