SportFEAT.com - Di tengah gelaran Malaysia Masters 2022, para wakil tuan rumah di selimuti bayang-bayang hasil buruk di Malaysia Open 2022 hingga dihujani kritik oleh legenda bulu tangkis mereka.
Tidak ada satu pun wakil tuan rumah yang menembus partai puncak Malaysia Open 2022 yang digelar pada pekan lalu.
Hal itu menjadi sorotan legenda bulu tangkis Malaysia, Ong Ewe Hock.
Eks pebulu tangkis era 90-an itu memberi kritik tajam kepada pemain Malaysia, khususnya pemain tunggal yang saat ini makin tertinggal dengan para rival dari negara lain.
Bahkan Ong Ewe Hock tak yakin dalam waktu dekat, di sektor tunggal, para pemain Malaysia mampu mengejar ketertinggalan mereka.
Terlebih di sektor tunggal putra atau pun putri saat ini terbilang sangat kompetitif.
“Hati saya sakit melihat kualitas pemain tunggal kami dibandingkan dengan standar yang ditampilkan pemain dari negara lain,” kata Ewe Hock dikutip Sportfeat dari The Star.
“Kami bahkan tidak memiliki satu pemain tunggal putri dalam pertarungan."
“Jujur, kami tertinggal di tunggal, baik perempuan maupun laki-laki."
Baca Juga: Malaysia Masters 2022 - Terungkap Alasan Sesungguhnya Tunggal Putra Terbaik Tuan Rumah Mundur
"Kualitas kompetisi di tunggal putri sangat tinggi sehingga saya tidak yakin apakah kumpulan pemain kami akan menyamainya."
Di sektor tunggal putra, Malaysia praktis hanya memiliki Lee Zii Jia sebagai tulang punggung mereka.
Selain itu, belum ada tunggal putra Malaysia yang mampu kompetitif.
Hal itu menjadi catatan Ong Ewe Hock yang menilai Malaysia harus memiliki setidaknya dua pemain yang bisa mereka andalkan di sektor tunggal.
Baca Juga: Malaysia Masters 2022 - Rekor H2H 3 Ganda Putra Indonesia vs Malaysia
Hal serupa yang dilakukan Indonesia yang memiliki Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie yang saat ini berada di 10 besar dunia.
“Kami juga harus mengejar ketinggalan di tunggal putra. Negara lain memiliki lebih dari satu pemain yang dapat mereka andalkan. Jika satu kalah, yang lain naik."
“Dulu kami bergantung pada Lee Chong Wei dan sekarang, Lee Zii Jia."
Bagi pria yang saat ini berusia 50 tahun itu, harus ada perubahan sistem pelatihan jika tak ingin makin tertinggal dengan para rival.
"Anak-anak kami yang lebih muda memiliki bakat, tetapi saya hanya khawatir bahwa kami akan terus mengejar kecuali beberapa perubahan dilakukan.”
“Saya minta maaf karena mengulangi diri saya sendiri. Sistem dalam pelatihan harus berubah, bersama-sama, kita harus mencari solusi.''
Publik Malaysia sedikit terselematakan oleh aksi dua ganda putra andalan mereka, Aaron/Chia Soh Wooi Yik dan Goh Sze Fei/Nur Izzuddin yang mampu menembus babak semifinal Malaysia Open 2022.
Sayangnya mereka gagal menciptakan all Malaysia final setelah keduanya kalah oleh lawan-lawannya.
Meski begitu, Ewe Hock percaya di sektor ganda putra pemain Malaysia sudah berada di jalur yang benar.
"Standar mereka sudah ada. Pemain ganda kami berada di jalur yang benar. Persaingan di nomor ganda sangat ketat,” kata Ewe Hock.
“Saya percaya, dengan sedikit lebih percaya diri dan penyesuaian dalam permainan taktis mereka, pasangan ini dapat mencapai lebih banyak,” katanya.
Source | : | Thestar.com.my |
Penulis | : | Matius Nico Henrikus |
Editor | : | Nestri Y |