SportFEAT.com - Rexy Mainaky menyoroti pola pikir ganda putra andalan Malaysia Aaron Chi/Soh Wooi Yik yang terlalu sombong saat jumpa Fajar/Rian hingga berakibat kekalahan mengenaskan di Malaysia Masters 2022.
Kekecewaan Rexy Mainaky itu memuncak setelah Aaron Chia/Soh Wooi Yik lagi-lagi kandas di tangan ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.
Bahkan kekalahan kali ini terasa lebih miris, sebab Aaron Chia/Soh Wooi Yik sudah menelan tiga kali berturut-turut dari Fajar/Rian pada tahun ini.
Seperti tidak belajar apa-apa dari kekalahan sebelumnya, itu yang menjadi sorotan tajam Rexy Mainaky kepada anak didiknya tersebut.
Legenda bulu tangkis Indonesia itu kecewa berat dengan kekalahan Chia/Soh, yang terjadi dengan cara yang tak jauh berbeda dari sebelumnya. Gap skor mereka jauh padahal bertanding dengan dukungan penuh di hadapan publik Malaysia di Axiata Arena.
Namun lebih dari itu, satu hal yang membuat Rexy Mainaky sampai tak habis pikir adalah permasalahan ganda putra terbaik Negeri Jiran itu bukan soal teknik atau pola permainan.
Baca Juga: Malaysia Masters 2022 - Pelatih Ganda Putra Indonesia Jadi Pengangguran Gara-gara Murid Sendiri
Melainkan dari segi pola berpikir yang menurut Rexy dinilai terlalu meremehkan lawan. Dalam hal ini Fajar/Rian.
"Kami kecewa dengan Aaron/Wooi Yik kemarin. Di gim pertama, kami sudah instruksikan untuk bermain seperti ini dan itu, tetapi apa yang dilakukan mereka di lapangan sangat berbeda," kata Rexy Mainaky dikutip Sportfeat dari Harian Metro.
"Mereka bermain dengan emosi, mudah panik dan melihat bahwa mereka merasa lebih baik daripada Fajar/Rian."
"Akhirnya (ketika lawan lebih kuat) jadi panik sendiri," imbuh Rexy.
Baca Juga: Malaysia Masters 2022 - Media Asing Soroti Kemenangan Chico Atas Wakil China
Rexy Mainaky juga menyoroti watak keras kepala yang kurang tepat diterapkan oleh anak didiknya tersebut.
Keras kepala untuk menjadi juara itu mungkin bisa jadi hal positif, tetapi jika terlalu ngotot dan terlalu ambisius, itu bisa jadi bumerang.
Peraih medali emas Olimpiade 1996 itu bahkan membandingkan perbedaan jauh karakter berlatih antara Chia/Soh dengan Fajar/Rian yang terlihat saat pemanasan di lapangan latihan.
"Mereka harus sadar bahwa Fajar/Rian yang lebih mendominasi mereka, karena sudah menang dalam beberapa kali pertemuan terakhir," kata Rexy.
"Sedangkan mereka, sebagai pasangan 10 besar dunia sekaligus peraih medali perunggu Olimpiade, seharusnya Aaron/Wooi Yik tidak boleh punya perasaan seperti itu (sombong, red)."
"Mereka sepatutnya juga ada cara berpikir nothing to lose."
"Saya bisa lihat Fajar/Rian di lapangan latihan saat pemanasan saja bisa berkomunikasi santai tidak terlihat tertekan."
"Sedangkan pemain kami (Malaysia, red), di lathan pun mereka terlalu banyak berpikir. Berpikir harus menang gimana, harus ini itu dan sebagainya. Itu pemikiran yang salah. Mereka harusnya tidak boleh berpikir seperti itu terus, tapi juga sesekali harus bisa nothing to lose," tegas Rexy.
Source | : | Hmetro.com.my |
Penulis | : | Nestri Y |
Editor | : | Nestri Y |