Peraih gelar Rookie of the Year 2021 itu masih tertahan di peringkat ke-11 klasemen MotoGP 2022 dengan 70 poin.
Martin belum merengkuh gelar juara sama sekali dan baru mengoleksi dua podium runner-up.
"Perbandingan dengan tim pabrikan sulit karena mesinnya berbeda. Saat ini ada tiga Ducati berbedanya di lintasan (GP20, GP21, GP22)," kata Martin.
"Dalam hal pekerjaan, saya seperti serasa sendirian bersama Johann Zarco untuk mengupgrade mesin ini (GP22)."
"Harus dikatakan bahwa kami itu kekurangan grip, terutama di bagian akselerasi. Tahun ini kami tidak memiliki pramusim yang sempurna dalam hal mesin," keluh pembalap asal Spanyol itu.
Bahkan Jorge Martin menyebut bahwa sesungguhnya Ducati tidak sesempurna yang terlihat di lintasan.
Martin mengungkap ada banyak masalah yang sebenarnya tersembunyi di balik embel-embel besar motor pabrikan Italia itu.
"Dengan mesin ini kami mengalami banyak kesulitan dalam hal traksi. kami mencoba meningkatkan grip, tapi ketika kami melakukannya, kami kalah di area lain," ucap Martin.
"Jika kami berusaha menemukan feeling di ban depan, kami kehilangan cengkeraman di ban belakang. Sangat sulit bagi kami untuk menemukan basic pengaturan yang baik," cetusnya.
"Terkadang kami mengikuti pengaturan Pecco atau Jack. Tapi pada akhirnya itu adalah motor yang berbeda. Jadi kami (Martin dan Zarco) seperti sendirian dalam hal ini," katanya lagi.
"Saya berharap Ducati dapat memahami situasi ini dan membantu kami. Mereka sudah melakukan yang terbaik, tapi fakta di lapangan memilki begitu banyak versi yang membuatnya tidak mudah," kata Martin lagi.
Sejauh ini Ducati yang diperkuat delapan motor yang tersebar ke empat tim masih tertinggal dari Yamaha dan Aprilia.
Yamaha mampu unggul berkat dominasi Fabio Quartararo, sedangkan Aprilia tertolong oleh konsistensi Aleix Espargaro.
Source | : | Paddock-GP.com |
Penulis | : | Nestri Y |
Editor | : | Nestri Y |