Nur Izzuddin/Goh Sze kandas di babak pertama juga di tangan Fajar/Rian.
Di tahun 2022 memang menjadi tahun yang tak cukup baik bagi ganda putra Malaysia.
Gelar terakhir yang Malaysia dapatkan di sektor ganda putra adalah saat Nur Izzuddin/Goh Sze keluar sebagai juara di Jerman Open 2022.
Catatan lebih buruk ditorehkan oleh Aaron/Soh sejak dipasangkan pada tahun 2017, Aaron/Soh belum berhasil satu pun meraih gelar juara.
Raihan terbaik mereka hanya saat meraih medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020.
Sebenarnya Aaro/Soh memiliki kesempatan untuk memutus rangkain puasa gelar mereka saat mencapai final Kejuaraan Asia 2022.
Sayangnya, ambisi itu kembali gagal di tangan ganda putra Indonesia, Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan.
Setelah itu, praktis tidak ada gelar di antara keduanya.
Baca Juga: Pesan Fajar/Rian untuk Ganda Putra Nomor 1 Malaysia yang Sudah 5 Tahun Puasa Gelar
Legenda Malaysia, Datuk Razif Sidek pun turut menyoroti situasi ini.
Kapten tim Malaysia saat memenangi Thomas Cup 1992 itu sesumbar ganda putra Malaysia memiliki potensi yang cukup besar untuk bisa bersaing.
Namun menurutnya, Malaysia kekurangan pemain senior yang bisa membimbing mereka saat menjalani latihan.
"Di BAM, tidak banyak senior kelas atas di sekitar, jadi hal-hal tidak terlalu ideal selama sesi sparring," kata Sidek dikutip Sportfeat dari NST.
“Sulit bagi pasangan kami untuk meningkatkan taktik dengan skenario saat ini."
"Aaron/Wooi Yik dan Sze Fei/Nur Izzuddin sekarang berlatih tanpa bantuan dan bimbingan dari pemain senior.
“Meskipun kedua pasangan tidak memenangkan Malaysia Open dan Malaysia Masters baru-baru ini, saya pikir penampilan mereka memuaskan."
Baca Juga: Jorge Martin Masih Terobesesi Raih Gelar Juara Dunia Perdana di MotoGP, tapi...
"Tentu saja, masih ada ruang untuk perbaikan, dan mereka tidak jauh di belakang pasangan terbaik dunia.
"Saya pikir mereka hanya sedikit kekurangan dalam hal variasi dan strategi."
"Dengan sedikit lebih banyak pekerjaan dan bantuan dari semua orang, mereka akan menjadi lebih baik."
Source | : | Nst.com.my |
Penulis | : | Matius Nico Henrikus |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |