Di awal-awal musim pun, Fabio Quartararo tak memiliki performa yang menawan.
Baru di seri kelima, di MotoGP Portugal 2022 Fabio Quartararo baru bisa meraih kemenangan pertamanya di MotoGP 2022.
Hingga berjalan sebelas seri, Fabio Quartararo kini telah meraih 6 kali podium dengan 3 kemenangan.
Baca Juga: Jorge Martin Masih Terobesesi Raih Gelar Juara Dunia Perdana di MotoGP, tapi...
Pembalap berkebangsaan Prancis itu kini telah mengkoleksi 172 poin dengan unggul 21 poin dari Aleix Espargaro yang terus membuntuti.
Dengan banyaknya lika-liku yang sudah terjadi di paruh pertama, tak membuat Fabio Quartararo tak merasakan tekanan.
Apalagi untuk mempertahankan gelarnya di musim ini.
"Saya sudah lama tidak merasakan tekanan," kata Quartararo dikutip Sportfeat dari Speedweek.
Baca Juga: Update Ranking BWF - Peringkat Teranyar Chico Aura Usai Ukir Sejarah di Malaysia Masters 2022
"Saya memenangkan Kejuaraan Dunia tahun lalu, saya menikmatinya dan Yamaha tidak menekan saya."
"Saya juga tidak menempatkan diri saya di bawah tekanan. Saya tidak merasa itu perlu."
Ketimbang disebut tekanan, pembalap berjuluk El Diablo itu memilih kata menegangkan.
Apalagi di saat dirinya tengah menjalani sesi kualifikasi dan sebelum start.
Baca Juga: Singapore Open 2022 - Belum Juga Tanding, Indonesia Sudah Amankan Satu Tiket Babak 16 Besar
Seperti yang diketahui, Fabio Quartararo menggunakan strategi untuk langsung meraih posisi terdepan sejak balapan.
Hal itu tak terlepas dari performa YZR-M1 yang dinilainya masih belum sempurna yang membuat kesulitan menyalip pembalap depannya.
“Tentu saja, ada saat-saat yang lebih menegangkan sebelum balapan atau kualifikasi," kata Quartararo lagi.
Baca Juga: Mantan Rival Hendra Setiawan Sebut Ganda Putra Nomor 1 Malaysia Bisa Berpisah, tapi...
"Tapi saya tidak akan menyebutnya sebagai tekanan, itu hanya situasi yang menegangkan, terutama tepat sebelum start dan kualifikasi."
"Tapi tekanan adalah sesuatu yang saya hadapi dengan cukup baik tahun ini," pungkas Quartararo.
Source | : | Speedweek.com |
Penulis | : | Matius Nico Henrikus |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |