Pecco mengatakan motor Ducati sangat sulit dikendalikan saat terlibat pertarungan sengit dengan lawan.
“Sangat sulit untuk memahaminya. Namun, ada dua momen di mana saya merasa bisa menekan dengan keras," kata Bagnaia.
"Tapi, saya terjatuh dan itu bukan karena tak berkonsentrasi. Saya selalu fokus.
“Tapi, mungkin saya masih harus belajar di berbagai situasi, di mana kami harus konsisten mendorong motor dan pantang menyerah," lanjutnya.
"Itu terdengar aneh, tapi itulah satu-satunya penjelasan yang dapat saya berikan," tambahnya, kepada Speedweek, dikutip SportFeat dari Corsedimoto.
Lebih jauh, rider Italia itu juga mengatakan ia tak mengalami kesulitan saat sendirian di depan maupun di belakang lawan.
“Ketika saya berkendara sendiri, tak ada masalah yang saya rasakan," ujar Bagnaia lagi.
"Mengendalikan rival di belakang saya bukan masalah besar.
"Ketika saya mengikuti pembalap lain, itu akan terlihat jauh lebih mudah melakukan kesalahan."
Terlepas dari itu, Francesco Bagnaia saat ini memang masih berpeluang untuk menjadi penantang juara dunia MotoGP 2022.
Pembalap 25 tahun ini kini menempati urutan keempat klasemen sementara dan berjarak 66 poin di belakang Fabio Quartararo.
“Awal musim tidak berjalan sesuai harapan kami. Mesin kami tidak bekerja dengan baik dan kami harus melakukan banyak perubahan dan terus berkembang.
“Kami berada di jalur yang benar di Portimao dan khususnya di Jerez, tapi itu cukup terlambat.
"Kemudian saya membuat beberapa kesalahan dan tidak beruntung.
“Tetapi penting untuk menganalisis mengapa saya melakukan kesalahan itu dan bagaimana menghindarinya.”
Baca Juga: Singapore Open 2022 - Curhatan Fajar/Rian Usai Bungkam Ganda Putra Ranking 102 Dunia
Source | : | Corsedimoto.com,Speedweek.com |
Penulis | : | Nuranda Indrajaya |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |