SportFEAT.com - Torehan Aaron Chia/Soh Wooi Yik meraih medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020 hingga menjadi yang paling konsisten jadi dasar mereka tak ingin dipisah.
Performa Aaron Chia/Soh Wooi Yik yang berstatus ganda putra nomor satu Malaysia masih jauh dari kata memuaskan.
Sejak dipasangkan pada tahun 2017, Aaron/Wooi Yik belum sekalipun membukukan satu gelar pun.
Medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020 menjadi torehan terbaik mereka hingga saat ini.
Di tahun 2022, Aaron/Wooi Yik bahkan hanya mampu sekali menembus partai final saat mentas di Kejuaraan Asia 2022.
Atas situasi tersebut, sempat tersiar kabar jika keduanya akan segera dipisahkan.
Puncaknya setelah kegagalan mereka saat mentas di Malaysia Open 2022 dan Malaysia Masters 2022.
Namun, Soh Wooi Yik menganggap jika wacana tersebut merupakan pilihan yang tidak tepat.
Pria berusia 24 tahun itu sesumbar jika saat ini merekalah ganda putra Malaysia yang paling konsisten.
“Karena kami masih belum juara, orang-orang menganggap kami tidak cocok sebagai pasangan. Namun, dibandingkan dengan ganda lainnya, kami selalu konsisten," ucap Wooi Yik dikutip Sportfeat dari Bharian.com.my.
“Saya rasa tidak mungkin saya berpisah dengan Aaron. Kami sudah membuktikannya melalui prestasi kami dengan meraih medali perunggu di Olimpiade Tokyo 2020."
"Bukannya kami ingin menunjuk tapi kami merasa memiliki keunggulan sebagai pasangan. Hanya saja belum saatnya kami meraih juara," kata Wooi Yik lagi.
Sementara itu, ketimbang harus beradaptasi dengan pasangan baru, Wooi Yik menilai jika meningkatkan aspek-aspek non teknis lebih bijak untuk dijalani saat ini.
Baca Juga: Singapore Open 2022 - Rising Star Andalan Malaysia Akui Kewalahan Ladeni Kecepatan Ginting
Dalam kasus ini, kepercayaan diri Aaron/Wooi Yik khususnya saat mulai menjalani fase setelah semifinal.
"Seperti yang bisa dilihat semua orang, ini bukan tentang permainan kami yang tidak konsisten. Namun, ini lebih ke hati, di situlah kami harus lebih berani seperti yang dikatakan pelatih Rexy Mainaky kepada kami."
“Orang-orang dapat melihat bahwa kami tidak memiliki masalah di babak pertama hingga perempat final tetapi ketika semifinal bertemu ganda utama, kami harus lebih percaya diri dan percaya pada kemampuan kami sendiri."
“Pelatih Rexy selalu memberi kami saran tetapi ini tidak mudah diterjemahkan di turnamen."
"Dalam latihan semuanya baik-baik saja, tetapi ketika turnamen sepertinya ada sesuatu yang perlu ditingkatkan," aku Wooi Yik.
“Mungkin ini adalah proses yang harus kita hadapi begitu kita sampai ke tahap ini,” pungkas Wooi Yik.
Source | : | Bharian.com.my |
Penulis | : | Matius Nico Henrikus |
Editor | : | Nestri Y |