SportFEAT.com - Gelar juara Apriyani/Fadia di Singapore Open 2022 menjadi hasil yang sangat manis setelah perjuangan keras mereka, terutama Fadia yang menahan cedera.
Ganda putri Indonesia itu perlahan menjadi pasangan yang semakin padu menemukan chemistry.
Gelar juara Singapore Open 2022 menjadi gelar juara ketiga bagi Apriyani/Fadia.
Meraih tiga gelar juara padahal baru dipasangkan kurang lebih selama 2 bulan, tentu bukan catatan prestasi yang biasa.
Baca Juga: Hasil Singapore Open 2022 - Menangi Drama 52 Menit Atas Fajar/Rian, Leo/Daniel Sukses Ukir Sejarah
Apalagi jika mengingat perjuangan keras mereka di Singapore Open 2022.
Fadia telah mengalami cedera tumit kiri sejak di Malaysia Masters 2022 pekan sebelumnya.
Di babak semifinal Singapore Open 2022, Apriyani/Fadia bahkan nyaris mengundurkan diri di tengah laga akibat rasa sakit di tumit Fadia yang sempat mendapat perawatan pain killer.
Apriyani sudah menawarkan Fadia untuk mundur jika sakitnya tak tertahankan, namun Fadia menolak menyerah.
"Itu karena rasa ingin menang saya begitu besar, sehingga mampu mengalahkan rasa sakit," kata Fadia usai laga final hari ini (17/7/2022).
"Saat main, saya seperti tidak ingat kalau kaki saya sakit. Karena rasa ingin menang itu begitu besar, rasa sakit nya hilang," tukas Fadia.
Melihat betapa berani kenekatan Apriyani/Fadia untuk tetap tampil, bahkan permainan mereka jauh lebih menggila di final hari ini (17/7/2022), jelas ini menjadi raihan yang sangat berharga bagi mereka.
Gelar juara Singapore Open 2022 jelas akan semakin membuat peringkat dunia BWF Apriyani/Fadia melesat.
Saat ini Apriyani/Fadia bertengger di peringkat 62, namun pekan depak, kemungkinan besar mereka akan menembus peringkat 40 besar dunia.
Berikut catatan perjalanan Apriyani/Fadia sejak dipasangkan pada Mei 2022.
SEA Games 2022: juara (medali emas)
Indonesia Masters 2022: runner-up
Indonesia Open 2022: perempat final
Malaysia Open 2022: juara
Malaysia Masters 2022: perempat final
Kemenangan Apriyani/Fadia di Singapore Open 2022 menjadikan mereka sebagai ganda putri Indonesia ketujuh yang mampu menjuarai turnamen BWF World Tour Super 500 itu.
Apriyani/Fadia mengikuti jejak para legenda ganda putri Indonesia, salah satunya yang terakhir juara di turnamen itu ialah Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari di tahun 2016.
Selain itu Apriyani/Fadia juga membuat China memiliki rapor merah di final hari ini.
Mengalahkan Zhang Shu Xian/Zheng Yu artinya memupus harapan terakhir China meraih kampiun, setelah dua wakil mereka sebelumnya juga harus puas jadi runner-up yaitu Wang Zhi Yi dan Wang Yi Lyu/Huang Dong Ping.
Source | : | PBSI |
Penulis | : | Nestri Y |
Editor | : | Nestri Y |