"Padahal untuk sekarang gaya balap saya belum bisa seagresif itu dengan motor ini," katanya lagi.
Selama jeda MotoGP 2022 di musim panas bulan Juli ini, Morbidelli masih berupaya meningkatkan adaptasinya dengan M1 Yamaha.
Dia memang harus segera bangkit demi mengejar ketertinggalan dari Quartararo.
"Saya akan mengambil waktu untuk berusaha beradaptasi dengan M1 versi tahun ini."
"Saya harus bisa mengubah cara pendekatan saya dan saya harus bisa melakukannya sesegera mungkin untuk bisa mendapatkan hasil terbaik dengan motor ini," tukasnya.
Baca Juga: Jadwal Turnamen Taipei Open 2022 - Chico dan Putri KW Siap Unjuk Gigi
Menimbang ucapan Morbidelli yang masih berusaha terus belajar menaklukkan M1, memang rasanya tak mungkin ia akan hengkang di tengah kontraknya yang berlaku sampai 2023.
Apalagi Manajer Tim Yamaha Lin Jarvis juga sudah memastikan bahwa Morbidelli akan dipertahankan Yamaha sampai 2023 apapun hasil dia.
Namun begitu, spekulasi liar yang lain kini muncul, terkait ketidakjelasan antara Joan Mir dengan Repsol Honda.
Pembalap Suzuki Ecstar itu sudah lama digaungkan dilirk Repsol Honda, sayangnya tak kunjung ada kepastian.
Manajer Joan Mir, Peco Sanchez pun mulai memberikan sinyal lain bahwa Mir bisa saja beralih minat ke tim lain.
Tak terkecuali Yamaha.
Skenario itu bisa terjadi jika Mir batal ke Honda. Jika Mir batal ke Honda, pembalap asal Spanyol itu akan memilih rehat di rumah (hiatus).
Kemudian kondisi lainnya adalah ketika Morbidelli memilih hengkang dari Yamaha. Di sinilah peluang Mir menjadi rekan setim Fabio Quartararo bukan mustahil terjadi.
"Lin Jarvis sudah meyakinkan saya bahwa Franco akan tetap lanjut terlepas dari apapun hasilnya bersama Yamaha," kata Peco Sanchez.
"Namun ada peluang lain jika Morbidelli (tiba-tiba) memutuskan untuk hengkang."
"Jadi ketika Mir di rumah (hiatus, red), saya membayangkan Jarvis akan menelepon saya," kata Sanchez memungkasi.
Source | : | SportFEAT.com |
Penulis | : | Nestri Y |
Editor | : | Nestri Y |