Sebab, pemain ranking 17 dunia itu masih kena sanksi dari Asosiasi Badminton China (CBA).
Namun, CBA akhirnya melunak dan memutuskan Shi Yu Qi mentas di Kejuaraan Dunia 2022.
CBA memilih mengirimkan Shi Yu Qi setelah Chen Long menolak undangan BWF soal keikutsertaan di Kejuaraan Dunia 2022.
Peraih medali emas Olimpiade Rio 2016 itu dikabarkan memilih gantung raket.
Mentasnya Shi Yu Qi di Kejuaraan Dunia 2022 sontak menjadi nada alarm tersendiri bagi para rivalnya.
Khususnya bagi pemain-pemain dari Indonesia, seperti Anthony Sinisuka Ginting.
Anthony Ginting memiliki rekor buruk selama bertanding dengan mantan juara dunia junior tersebut.
Baca Juga: Bursa Transfer MotoGP - Terdepak dari KTM, Pencetak Sejarah Sirkuit Mandalika Gabung RNF Aprilia?
Ginting yang sudah enam kali berduel melawan Shi Yu Qi, tak sekali pun meraih kemenangan.
Pertemuan terakhir mereka terjadi di ajang Swiss Open 2019.
Saat itu, Shi Yu Qi menang straight games, 21-9, 21-17 atas pemain ranking enam dunia tersebut.
Selain menjadi ancaman untuk tunggal putra Indonesia, Shi Yu Qi dinilai bakal menghadirkan ancaman untuk pemain dari negara lain.
Media asal Malaysia, The Star, menyebut pemain berusia 26 tahun itu akan menyulitkan andalan Negeri Jiran Lee Zii Jia.
Dari rekor pertemuan, Shi Yu Qi masih unggul dari sang raja bulu tangkis Malaysia itu.
Baca Juga: Satu Hal yang Bikin Pembalap Buangan KTM Ini Kerasan Gabung Honda
Pemain China itu memimpin dengan rekor head-to-head, 2-1.
Perjumpaan terakhir mereka terjadi di Malaysia Masters 2022.
Saat itu, Lee Zii Jia menang setelah bertarung tiga gim, 12-21, 21-16, 21-19.
Source | : | Thestar.com.my |
Penulis | : | Nuranda Indrajaya |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |