Situasi pelik yang dialami Tech3 ini membuat sang pemilik Herve Poncharal angkat suara.
Poncharal tidak bisa berbuat apa-apa karena semua keputusan soal perekrutan pembalap berada di tangan KTM.
“Keputusan berdasarkan komitmen pembalap, dibuat bersama dengan KTM, khususnya dengan Pit Beirer, yang berhubungan dekat dengan Stefan Pierer dan Hubert Trunkenpolz," ucap Poncharal.
"Ada banyak varian formasi pembalap dalam beberapa bulan terakhir,”
“Kejuaraan Dunia MotoGP adalah proyek balap pertama Pierer Mobility AG. Ini adalah misi penting," lanjut dia.
"Sangat penting memiliki atmosfer positif. Kami menginginkan pembalap yang merasa jadi bagian dari proyek."
Meski begitu, jika memiliki kuasa untuk menentukan pembalap, pria Prancis tersebut memiliki satu nama yang jadi referensi.
Sosok yang dimaksud adalah pembalap pabrikan KTM, Brad Binder.
Rider berkebangsaan Afrika Selatan itu memiliki semua syarat menjadi pembalap hebat.
“Brad Binder adalah contoh pertama dari seorang pembalap," ungkap Poncharal.
"Dia tidak pernah menyerah dan selalu memacu 100 persen ketika berada di atas jok.
“Brad tidak pernah menyerah, tak pernah lemah hati, dia selalu meletakkan kaki di bawah," tambah dia.
"Dia kadang memiliki masalah dalam berlatih dan kualifikasi," tutup Poncharal.
Source | : | Speedweek.com |
Penulis | : | Nuranda Indrajaya |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |