Lee Zii Jia sendiri tak menampik, dengan berada di dalam tim nasional segala persiapan jelang turnamen akan jauh lebih mudah.
Namun dengan berada di sebuah asosiasi, pemain ranking 5 dunia itu tak merasa cukup bebas.
Bagi pemenang All England Open 2021 itu, pemain independen merupakan 'masa depan bulu tangkis'.
Dengan reformasi tersebut, Lee Zii Jia ingin mengubah budaya bulu tangkis Malaysia.
"Jadi saya harus menjadi orang bebas, membuat perubahan, dan mengubah budaya bulu tangkis di Malaysia," kata Zii Jia dikutip Sportfeat dari Aiyuke.
Sementara itu, Lee Zii Jia menekankan jika menjadi pemain profesional bukan lah sesuatu yang sulit untuk di jalani setiap pemain bulu tangkis.
Seperti yang diketahui keberangkatan untuk mengikuti turnamen butuh biaya yang cukup besar.
Hal itu tentu yang ditakutkan bagi para pemain untuk memutuskan memilih jalur pemain profesional.
Baca Juga: Akhirnya PBSI Beri Jawaban Soal Undangan BWF untuk Putri KW ke Kejuaraan Dunia 2022
Namun, Lee Zii Jia menekankan, jika dari pemain mampu menorehkan prestasi, sponsor akan datang.
"Anda bisa mendapatkan sponsor hanya ketika Anda mendapatkan hasil (gelar). Itulah kenyataannya," kata Lee Zii Jia lagi.
"Anda harus berjuang untuk nilai Anda."
"Ketika Anda menemukan nilai Anda, Anda bisa menjadi pemain profesional."
"Ketika Anda memiliki nilai, sponsor akan datang kepada Anda," pungkas Lee Zii Jia.
Prestasi Lee Zii jia pun tak mengalami penurunan meski keluar dari pelatnas Malaysia.
Di tahun 2022 saja, Lee Zii Jia telah mengkoleksi 2 gelar individu yakni, Kejuaraan Asia 2022 dan Thailand Open 2022.
Source | : | aiyuke.com |
Penulis | : | Matius Nico Henrikus |
Editor | : | Nestri Y |