Namun sayangnya, di dua tahun terakhir, Indonesia harus menggelar turnamen dengan kondisi tanpa penonton.
Situasi itu tak terlepas dari kondisi pandemi Covid-19 yang membuat munculnya peraturan pembatasan soal kerumunan.
Tunggal putri ranking 3 dunia, An Se-youn yang ambil bagian di Indonesia Masters 2022 dan Indonesia Open 2022 turut memuji euforia yang di hadirkan penonton Indonesia.
Saat bertanding di Istora, tunggal putra nomor satu Korea Selatan itu merasa mendapat dukungan dari penonton.
"Fansnya luar biasa," buka An Se-young dikutip Sporfeat dari laman resmi BWF.
"Ada begitu banyak cinta di sini dari mereka."
"Saya benar-benar ingin pergi ke kerumunan dan berterima kasih kepada mereka karena selalu mendukung saya.”
Hal senada juga disampaikan oleh ganda putra Indonesia, Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan.
Di tahun 2022, Pram/Yere menjadi debut mereka tampil di Istora Senayan dengan kehadiran penonton.
Baca Juga: Ganda Putra China Tanpa Wakil, Berikut Daftar Lengkap Tim China di Kejuaraan Dunia 2022
Bahkan salah satu andalan ganda putra andalan Indonesia itu sempat mengalami kesulitan berkomunikasi.
Situasi itu tak terlepas dari keriuhan yang dihadirkan penonton itu sendiri.
"Itu benar-benar gila di luar sana (Istora)," ucap Pram.
"Para penggemar terus-menerus berteriak dan bersorak untuk kami."
"Saya tidak bisa mendengar Yeremia di lapangan karena suara fans yang keras."
"Sangat spesial bermain di Istora untuk pertama kalinya dan lebih spesial lagi orang tua saya melihat saya."
Sayangnya momen debut Yeremia di Istora sedikit diwarnai insiden usai sang pemain mengalami cedera di babak semifinal Indonesia Open 2022.
Source | : | BWFBadminton.com |
Penulis | : | Matius Nico Henrikus |
Editor | : | Nestri Y |