Massimo Rivola sendiri saat ini menjabat sebagai CEO Aprilia.
Sejak kehadiran Rivola, Aprilia mulai diperhitungkan para rivalnya di MotoGP.
Baca Juga: Kejuaraan Dunia 2022 - Anthony Ginting Kantongi Kelemahan 3 Rival Utama Berkat Media China?
Sebelum menjabat sebagai CEO Aprilia, Rivola merupakan staf Scuderia Ferrari yang berkompetisi di Formula 1.
Berbekal pengalamannya di Ferrari, Rivola membawa metode kerja F1 untuk diaplikasikan pada Aprilia di MotoGP.
Bahkan, beberapa perangkat yang terpasang di RS-GP terinspirasi dari apa yang digunakan pada mobil F1.
“Ketika Anda secara teknis tertinggal jauh, Anda perlu menemukan cara untuk menutup celah dengan cepat," kata Rivola, dilansir SportFeat dari Speedweek.
"Ketika Anda perlu meningkatkan kinerja, kualitas sering kali alami penurunan.
“Lihatlah Ferrari di Formula 1, apa yang terjadi di sana saat ini. Tapi, sekarang kami telah menjadi perusahaan yang lebih baik
"Kontrol kualitas juga telah ditingkatkan."
Baca Juga: Anthony Ginting hingga Taufik Hidayat Lewat, Ini 3 Pemain Indonesia Tersukses di Kejuaraan Dunia
Lebih jauh, pria 50 tahun itu juga membuat metode kerja yang lebih terstruktur sejak kedatangannya di Aprilia.
“Kami telah menerapkan sedikit level di berbagai area," ungkap Rivola lagi.
"Anda tidak dapat menyebutkan satu area yang membuat kami lebih efektif.
"Begitu pula, tidak ada satu aspek pun yang menonjol yang bisa kami sebut sebagai titik balik," lanjut dia.
“Kami secara bertahap meningkat di semua bidang.”
Source | : | Speedweek.com |
Penulis | : | Nuranda Indrajaya |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |