SportFEAT.com - Claudio Domenicali selaku CEO Ducati tak khawatir jika Luigi Dall'Igna yang merupakan otak keberhasilan timnya hijrah ke Honda yang merupakan tim rival.
Ducati menjadi salah satu pabrikan yang paling menonjol di antara tim lainnya di MotoGP 2022.
Setelah berhasil menyabet gelar konstruktor terbaik di MotoGP 2021, kini Ducati masih berpeluang besar untuk mempertahankannya.
Kesuksesan Ducati di beberapa musim terakhir tak terlepas dari tangan dingin Luigi Dall'Igna yang menjabat sebagai manajer tim.
Dall'Igna bergabung bersama Ducati pada tahun 2014 setelah meninggalkan Aprilia.
Di sisi lain, nasib kontras tengah dialami Honda pada tiga musim terakhir ini.
Honda dan pembalapnya kesulitan bersaing hingga tak mampu lagi bertarung untuk memperebutkan gelar juara dunia.
Tak ayal melihat performa minor Honda membuat manajernya, Alberto Puig menuai banyak kritikan.
Situasi tak terlepas dari pembalapnya yang kesulitan saat berada di atas RC213V.
Melihat situasi itu, Claudio Domenicali selaku CEO Ducati tak khawatir jika di masa depan Honda meminang juru pemikirnya itu.
Baca Juga: MotoGP Inggris 2022 - Nihil Catatan Mentereng, Juara Dunia 2020 Bakal Berguru ke Rekan Satu Tim
"Takut, bukan karena kami percaya bahwa Ducati kuat dan akan terus tanpa Claudio Domenicali atau Gigi Dall'Igna," tutur Domenicali dikutip Sportfeat dari Marca.
"Kami memiliki tim dengan banyak orang yang sangat berbakat, kekuatan kami adalah tim, bukan hanya beberapa orang."
"Gigi tahu ini dan baik-baik saja dengan kami."
"Saya tidak berpikir ada alasan untuk berpikir seperti itu."
"Jelas bahwa jika di sisi lain, saingan merasa rendah diri dan membuat tawaran yang tak terbantahkan, itu akan sulit bagi kami (mempertahankan Gigi Dall'Igna)."
"Misalnya, dan saya mengada-ada, akan sulit jika Anda mengajukan penawaran kepada Gigi untuk lima kali gajinya."
"Itu akan baik-baik saja dengan dia."
Kabar sosok yang akan menggantikan tempat Alberto Puig memang sedikit mencuat belakangan ini.
Selama menjabat, keputusan Alberto Puig memang sering kali dinilai cukup kontroversial.
Mulai didepaknya Dani Pedrosa sebagai pembalap tes Honda di awal-awal kepemimpinannya.
Baca Juga: MotoGP Inggris 2022 - Andrea Dovizioso Tegaskan Tak Punya Masalah dengan Yamaha, tapi...
Selain itu, Alberto Puig dinilai terlalu terburu-buru dalam membuat keputusan saat menurunkan Alex Marquez ke tim satelit dan lebih memilih Pol Espargaro.
Yang paling kental kontroversialnya, saat Alberto Puig dinilai terlalu memaksakan Marc Marquez untuk kembali ke lintasan meski kondisi fisik sang pembalap belum 100 persen.
Source | : | Marca.com |
Penulis | : | Matius Nico Henrikus |
Editor | : | Nestri Y |