Di sektor ganda putri, PBSI memberi target setidaknya untuk mampu lolos ke babak semifinal.
Jika berhasil menembus babak semifinal, setidaknya Indonesia dapat garansi untuk meraih medali perunggu.
Meski sudah berpisah hampir tiga bulan, Ribka/Fadia sesumbar jika mereka masih memiliki chemistry yang masih sama.
"Kami sudah pecah partner, tetapi tetap komunikasi di lapangan sudah klop dari dulu," kata Ribka dikutip Sportfeat dari Kompas.com.
Baca Juga: Rekor Sempurna Ahsan/Hendra di Kejuaraan Dunia, Mungkinkah Bertahan Tahun Ini?
"Jadi, sudah mengerti mainnya bagaimana, latihannya seperti apa. Sudah enak," jelas Ribka.
Sementara itu, Fadia mengungkapkan jika program latihan untuk Kejuaraan Dunia 2022 berbeda dengan turnamen-turnamen lainnya.
Pasalnya, Kejuaraan Dunia merupakan salah satu ajang yang sangat bergengsi.
"Pastinya kami dikasih program berbeda karena persiapan Kejuaraan Dunia. Pertandingan penting juga," kata Fadia.
"Paling ya kami latihan tambahan saja."
Baca Juga: Sejak Dikalahkan Ginting, Titisan Lee Chong Wei Langsung Berbenah dan Alami Progres Menanjak
Sektor ganda putri Indonesia memang memiliki catatan paling minor di Kejuaraan Dunia 2022 di banding sektor yang lainnya.
Pasalnya sejak pertama kali digelar pada tahun 1977, belum ada satu pun wakil ganda putri Indonesia yang mampu meraih medali emas.
Selain Ribka/Fadia, wakil Indonesia lainnya di ganda putri adalah Nita Violina Marwah/Putri Syaikah dan Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi.
Sementara itu Greysia Polii/Apriyani Rahayu menjadi wakil teranyar yang mampu mempersembahkan medali.
Saat itu Greysia/Apriyani mampu menyumbang medali perunggu di Kejuaraan Dunia 2019.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Matius Nico Henrikus |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |