"Ini adalah peringkat tertinggi China di tunggal putra aktif, kecuali Chen Long, yang tanggal pensiunnya tidak dapat ditentukan," tulis media China, Sohu.
"Menurut situasi saat ini, Kejuaraan Dunia berikutnya dan Kejuaraan Terbuka pada bulan September dan Oktober sangat penting.
"Akan ada 4 acara, dua di Jepang dan dua di Eropa dan Amerika Serikat," lanjut pernyataan Sohu.
Baca Juga: Pelatih Indonesia Bongkar Penyebab Kekalahan Titisan Lee Chong Wei di Commonwealth Games 2022
Melihat situasi ini, Shi Yu Qi merupakan salah satu pemain yang terdampak langsung enfreeze ranking BWF.
Selain itu, pemain 26 tahun tersebut juga masih menjalani sanksi selama setahun dari CBA (PBSI-nya China).
Shi Yu Qi sendiri terakhir kali tampil di turnamen resmi BWF pada All England Open 2020 lalu."
Artinya, Shi Yu Qi sudah absen dari turnamen BWF selama dua tahun.
Fakta tersebut semakin membuka peluang Shi Yu Qi kembali mengalami kemerosotan ranking lagi pekan depan.
Tak hanya di tunggal putra, sektor ganda putra China juga terdampak aturan baru BWF ini.
Pasangan terbaik China saat ini adalah Liu Yu Chen/Ou Xuan Yi.
Jawara Indonesia Open 2022 itu kini menempati ranking 25 dunia.
Baca Juga: Cabut ke Gresini Musim Depan, Alex Marquez Bongkar Target Bersama LCR Honda di Sisa MotoGP 2022
China sebenarnya masih memiliki pasangan yakni He Ji Ting/Tan Qiang yang berperingkat 20 dunia pasca aturan unfreeze ranking BWF berlaku.
Di pekan lalu, He/Tan menempati urutan 18 dunia.
Peringkat tersebut diprediksi akan terus menurun lantaran pasangan tersebut sudah dipisah.
Source | : | Sohu,SportFEAT.com |
Penulis | : | Nuranda Indrajaya |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |