Adapun gelar juara terakhir mereka terjadi di Denmark Open 2020.
Artinya, Fukushima/Hirota sudah berpuasa gelar selama hampir 2,5 tahun.
Hirota mengakui bahwa performa terbaiknya sekarang sulit kembali sejak mengalami cedera.
Baca Juga: Kejuaraan Dunia 2022 - Langsung Hadapi Chico, Begini Kata Tunggal Putra Rising Star Malaysia
Dan itulah yang masih menjadi pekerjaan rumah baginya, di tengah persaingan ganda putri yang makin sengit.
"Dibandingkan sebelum cedera, ada sedikt celah sensorik. Saya pikir akan sulit mengembalikannya seperti semula," ungkap Sayaka Hirota dikutip Sportfeat dari BadSpi.jp.
"Saya masih melanjutkan rehabilitasi sambil mencari cara atau hal-hal yang bisa saya lakukan secara positif untuk diri saya sendiri," tukasnya.
Untuk mengatasi itu, Hirota bertekad mengganti sedikit pola permainannya dengan Yuki Fukushima.
Perpaduan serangan mereka kemungkinan tak melulu soal agresivitas menyerang.
Rotasi pergerakan mereka di lapangan juga menjadi hal yang akan sangat mempengaruhi pola main mereka.
"Agak sulit untuk menjelaskan secara spesifik apa yang berbeda dari permainan saya setahun yang lalu," ucap Hirota.
"Tapi mulai sekarang saya ingin meningkatkan kombinasi dan pola bermain kami berdua," ucap Hirota.
Masa-masa keemasan Fukushima/Hirota sudah dimulai sejak tahun 2017-2018.
Tak heran mulai banyak yang berpikir, setelah Hirota cedera dan performa mereka menurun, ini menjadi tanda masa akhir karier mereka.
Apalagi, Jepang sudah memiliki amunisi baru seperti Nami Matsuyama/Chiharu Shida yang kini merangsak ke peringkat 5 dunia.
Namun Fukushima/Hirota dengan tegas mengelak anggapan demikian.
"Kami berada dalam posisi menghadap ke depan sambil berpikir bahwa jalan kami masih panjang," ujar Yuki Fukushima.
"Kali ini Kejuaraan Dunia 2022 memang akan diadakan dengan hadirnya pasangan junior yang kuat."
"Daripada berpikir saya ingin menang, saya memilih untuk menikmatinya, dan saya akan sangat menantikannya," ucap Fukushima.
Source | : | badspi.jp |
Penulis | : | Nestri Y |
Editor | : | Nestri Y |