SportFEAT.com - Jelang Kejuaraan Dunia 2022, kekhawatiran datang dari Malaysia yang tak memiliki opsi banyak di sektor tunggal putra.
Berbicara tentang tunggal putra, Indonesia dan Malaysia memiliki nasib yang sedikit berbeda.
Indonesia yang memiliki beberapa opsi di tunggal putra seperti Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie, Shesar Hiren Rhustavito.
Sedangkan Malaysia praktis hanya mengandalkan dua nama saja saat ini, yakni Lee Zii Jia dan Ng Tze Yong.
Sayangnya, Lee Zii Jia yang menjadi tunggal putra terbaik Malaysia saat ini berstatus pemain profesional dan tak berada di bawah naungan BAM selaku asosiasi bulu tangkis tertinggi Malaysia.
Baca Juga: Marc Marquez Bakal Comeback di Akhir Musim MotoGP 2022?
Tunggal putra terbaik pelatnas Malaysia saat ini adalah pemuda yang baru berusia 22 tahun, yakni Ng Tze Yong.
Tan Sri Mohamad Norza Zakaria selaku ketua BAM pun melihat situasi ini tak menguntukan bagi Malaysia.
Wong Choong Hann selaku Direktur Pembinaan BAM dan Hendrawan selaku pelatih kini dibebani tugas untuk menambah opsi tunggal putra Malaysia.
"Sekarang di BAM kami memiliki Tze Yong nomor satu," kata Norza dikutip Sportfeat dari Bharian.
"Jadi, pertanyaan saya kepada Choong Hann dan Hendrawan adalah siapa pemain nomor dua dan tiga kami?"
Baca Juga: Terungkap! Ternyata Ini Rahasia di Balik Moncernya Duet Anyar Ganda Putri Indonesia Apriyani/Fadia
"Mereka harus memahami situasi ini dengan cepat."
"Kami memberi mereka waktu enam bulan untuk melakukannya."
"Sebenarnya ada banyak (pemain), tetapi mereka harus menyebutkan yang kedua dan ketiga dari kami."
"Sekarang ini, kita memiliki Lee Zii Jia (pemain profesional), Tze Yong dan kita ada Liew Daren (profesional), Cheam June Wei (profesional) dan Soong Joo Ven (profesional).
"Tapi dari sudut pandang BAM, menurut saya, Choong Hann dan staf pelatih perlu menyebutkan pemain kedua dan ketiga mereka yang perlu dipercepat untuk berada di level tertinggi," katanya.
Baca Juga: Kejuaraan Dunia 2022 - Media China Soroti Hendra Setiawan yang Berpeluang Menorehkan Rekor Spesial
"Kami telah mengatakan apa yang terjadi pada Kisona, kapan Kisona akan berkembang?"
"Ini semua adalah pertanyaan, tetapi pada akhirnya terserah pada jalur kepelatihan dan departemen teknis untuk melakukan apa yang benar."
"Dr Tim Jones (Direktur Kinerja Tinggi BAM), akan melakukan penilaian sendiri."
"Ada sistem yang dia soroti tadi (dalam Rapat Anggota Dewan BAM) dan kami menyetujuinya," tambah Norza.
Source | : | Bharian.com.my |
Penulis | : | Matius Nico Henrikus |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |