SportFEAT.com - Malaysia dihadapkan krisis tunggal putra, mereka masih kesulitan mencari pelapis Ng Tze Yong. Situasi yang kontras dengan tunggal putra Indonesia.
Itu semua menjadi semakin rumit ketika Ketua BAM (Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia), Norza Zakaria memberi ultimatum kepada jajaran pelatih tunggl putra untuk mencari pemain pelapis dalam kurun waktu 6 bulan ke depan.
BAM menuntut Wong Choong Hann dan Hendrawan selaku pelatih tim tunggal dan tunggal putra Malaysia, untuk segera mencari pemain yang bisa menjadi pelapis Ng Tze Yong.
Ng Tze Yong tercatat sebagai tunggal putra Malaysia terbaik yang menghuni pelatnas BAM.
Baca Juga: Hendrawan Mundur dari Kursi Pelatih Tunggal Putra Malaysia Jika...
Peringkatnya masih di luar 30 besar dunia, tetapi ia baru saja membuat gebrakan dengan meraih medali perak Commonwealth Games 2022 (turnamen khusus negara persemakmuran Inggris).
Sejak itu Norza Zakaria sangat berambisi untuk memiliki pemain yang bisa menjadi lapis-lapis tunggal putra, sehingga tunggal putra Malaysia di BAM tidak hanya akan bertumpu pada Ng Tze Yong seorang.
Masalahnya, kurun waktu 6 bulan jelas bukan hal mudah mengingat stok tunggal putra Malaysia di pelatnas BAM kali ini tidak banyak yang punya karier cemerlang.
Bahkan Ng Tze Yong saja butuh waktu lama untuk memolesnya hingga seperti sampai di titik sekarang.
"Ng Tze Yong saja tidak cepat peningkatannya. Kita sudah berusaha meningkatkan prestasinya sejak lama, bahkan sejak dia datang kepada kami di usia 19 tahun," ucap Direktur Kepelatihan Tunggal BAM, Wong Choong Hann, dikutip Sportfeat dari Stadium Astro.
"Tapi sekarang dia baru menunjukkan peningkatan dan stabil. Artinya program latihan kami membawa hasil."
"Tapi ya itu tadi, proses mencari juara ini memerlukan proses yang benar dan memakan waktu, kami akan coba segala cara," tukasnya.
Baca Juga: Kejuaraan Dunia 2022 - Bocor, Kecepatan dan Kekuatan Fisik Kento Momota Masih Kurang
Pemandangan tunggal putra Malaysia di pelatnas BAM, sedikit kontras dengan apa yang sekarang dimiliki Indonesia.
Tunggal putra Indonesia di PBSI melimpah ruah.
Bahkan sejak kemenangan pemain pelapis seperti Chico Aura Dwi Wardoyo di Malaysia Masters 2022 lalu, membuat kekuatan tunggal putra Indonesia semakin disorot dan dianggap mulai merata.
Indonesia patut berbangga sekaligus bersyukur karena saat ini memiliki Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie, Shesar Hiren Rhustavito dan Chico Aura Dwi Wardoyo.
Nama-nama pemain muda yang juga berpotensi melejit ada Syabda Perkasa Belawa, Christian Adinata, Boby Setiabudi, Yonathan Ramlie hingga Alwi.
"Kami (BAM) sedang berusaha dengan hampir semua pemain pelapis kami," ujar Wong.
"Siapa yang menonjol (bakatnya dan peningkatannya) kami harus mengamatinya lebih terperinci."
"Kami tidak menyasarkan satu atau dua pemain saja tapi lebih ke keseluruhan. Kami contohnya ada Aidil Sholeh Ali Sadikin, Leong Jun Hao, Lim Chong King dan beberapa pemain muda yang lain."
"Saya harap semua dapat menunjukkan peningkatan dan mampu membawa dri dalam setiap turnamen yang akan diikuti mereka."
Tantangan Wong Chong Hann dan Hendrawan bisa jadi lebih rumit ketika rutinintas latihan tidak selalu cepat membuahkan hasil.
Inilah yang ingin mereka lihat pula, seberapa banyak pemain tunggal putra Malaysia yang bisa punya mental baja.
"Komitmen dan kemauan yang cukup tinggi harus ada di setiap pemain, karena memang latihan harian itu kadang kala agak membosankan dan terus berulang."
"Jadi pemain perlu bersiap dari segi mental untuk melalui rangkaian proses ini. Sekiranya mereka cukup fokus dengan latihan itu, peluang untuk datangnya hasil tentu bisa lebih cepat juga," kata Wong.
Source | : | hmetro.com.my |
Penulis | : | Nestri Y |
Editor | : | Nestri Y |