Gregoria yang notabene juara dunia junior 2017, menunjukkan bahwa ia juga sangat ingin mengulang prestasinya di junior itu di level senior.
"Saya tidak mau terlalu memikirkan undian, mau fokus satu-satu dulu," kata Gregoria yang akan berjumpa Kirsty Gilmour di babak pertama Kejuaraan Dunia 2022,
"Saya punya target sendiri, saya ingin mengeluarkan permainan yang terbaik, saya juga ingin menang," tegasnya,
"Tapi saya mau coba benahi dulu faktor yang kecil-kecil, seperti jaga kondisi malam sebelum bertanding dan men-set mental tapi dengan rileks di hari pertandingan."
Kirsty Gilmour merupakan pemain asal Skotlandia dan sudah pernah dikalahkan Gregoria pada ajang Kejuaraan Dunia 2018.
Pertemuan mereka juga terjadi di babak pertama, kala itu Gregoria menang dalam tiga gim.
Kini Gregoria memiliki pukulan lebih matang dan variasi lebih banyak, hasilnya mungkin bisa saja lebih mudah untuk Gregoria.
Namun begitu, Gregoria enggan jemawa.
Ditanya soal persiapan, Gregoria mengatakan sudah dalam tahap siap untuk terjun di Kejuaraan Dunia 2022, yang digelar tak lama lagi, yakni pada 22-28 Agustus 2022.
"Persiapan saya sejauh ini, Puji Tuhan, sudah lumayan bagus. Dari kondisi di dalam maupun luar lapangannya. Pulang dari Singapura (Singapore Open) itu, sempat karantina tiga hari dan istirahat, setelahnya sudah mulai latihan normal seperti biasa."
"Dua minggu terakhir ini sudah mulai intens latihan menuju pertandingan," katanya.
Sementara itu, Asisten Pelatih Tunggal Putri PBSI, Herli Djaenudin, juga telah menyatakan bahwa Gregoria dan tim tunggal putri telah siap.
Selain Gregoria, Putri Kusuma Wardani juga akan menjadi wakil tunggal putri Indonesia di Kejuaraan Dunia 2022.
"Persiapan sudah masuk ke pemantapan teknik pukulan. Banyak simulasi pertandingan dan sparring juga," tukas Herli.
"Kemarin kita lihat di Malaysia dan Singapura, progress-nya bagus. Semoga berlanjut ke Kejuaraan Dunia 2022," tuturnya.
Source | : | PBSI |
Penulis | : | Nestri Y |
Editor | : | Nestri Y |