Untuk itu, pelatih asal Korea Selatan itu telah menyusun siasat khusus dalam rangka mengurangi rasa tertekan bagi para pemain Jepang yang akan tampil di hadapan publik sendiri.
Sejumlah cara yang dilakukan Park Joo-bong itu adalah dari segi akomodasi.
Berbeda dari Olimpiade tahun lalu di mana para pemain Jepang ditempatkan di hotel berbeda dan secara eksklusif dipisahkan dengan pemain negara lain, kali ini di Kejuaraan Dunia 2022, para pemain Jepang akan berada satu hotel dan satu bus berjalanan dengan pemain negara lain.
"Olimpiade Tokyo memiliki perlakuan khusus yang sedikit berbeda dari negara lain, seperti hotel yang berbeda untuk perwakilan Jepang dan transportasi yang berbeda," kata Park Joo-bong,
"Gara-gara itu para pemain mungkin merasakan tekanan."
"Jadi kali ini, saya berencana untuk menginap di hotel yang sama dengan para atlet dari negara lain, bepergian dengan bus yang sama, dan lain-lain," tegasnya.
Selain dari segi akomodasi, faktor penonton yang boleh menyaksikan langsung di tribun juga akan menjadi faktor pembeda di Kejuaraan Dunia 2022.
Park Joo-bong berharap, ini akan menjadi manfaat bagi para pemain Jepang.
"Di Kejuaraan Dunia 2022, para pemain akan langsung ditonton oleh para penggemar Jepang yang menyemangati mereka."
"Jadi saya pikir ini akan benar-benar berbeda (hasilnya) dari Olimpiade kemarin," kata Park.
Park Joo-bong sendiri tidak menyebut angka pasti target Jepang, namun kemungkinan mereka setidaknya ingin menyabet tiga gelar juara.
Dari tunggal putra, ganda putra dan tunggal putri.
Sebagai informasi, di tunggal putri dan ganda putra, Jepang memegang status juara bertahan lewat Akane Yamaguchi dan Takuro Hoki/Yugo Kobayashi.
Source | : | badspi.jp |
Penulis | : | Nestri Y |
Editor | : | Nestri Y |