SportFEAT.com - Jelang MotoGP Austria 2022, Paolo Ciabatti selaku Direktur Olahraga Ducati yakin Francesco Bagnaia merebut gelar juara dunia dari tangan Fabio Quartararo.
Francesco Bagnaia datang ke MotoGP Austria 2022 dengan kepercayaan diri yang tinggi.
Pembalap berkebangsaan Italia itu memenangi dua seri terakhir yang membuatnya terus memangkas gap poin dari Fabio Quartararo.
Francesco Bagnaia kini telah mengkoleksi 131 poin dan terpaut 49 poin dari Fabio Quartararo (Yamaha) yang memuncaki klasemen.
Termasuk MotoGP Austria 2022, musim ini masih menyisakan delapan seri lagi.
Baca Juga: MotoGP Austria 2022 - Aleix Espargaro Rela Menahan Derita demi Jawab Rasa Penasarannya
Artinya, Francesco Bagnaia masih punya peluang untuk bisa meraih gelar juara dunia musim ini.
"Kami percaya bahwa adalah mungkin untuk memenangkan kejuaraan dunia pada tahun 2022 bersama Pecco Bagnaia," kata Ciabatti dikutip Sportfeat dari Speedweek.
"Fabio adalah pembalap yang luar biasa."
"Tetapi dia bahkan bisa membuat kesalahan."
"Kami hanya harus melakukan pekerjaan kami dan melihat apa yang terjadi."
Baca Juga: MotoGP Austria 2022 - Francesco Bagnaia Berpeluang Besar Pepet Terus Fabio Quartararo di Klasemen
"Kita tidak boleh melupakan Aleix Espargaró. Ada banyak pembicaraan tentang Fabio."
"Tapi Aleix melakukan hal-hal yang luar biasa. Dia terlihat sempurna dengan motornya."
Francesco Bagnaia dan Ducati tentunya tak ingin mengulangi kesalahan mereka pada musim lalu.
Pada MotoGP 2021, Francesco Bagnaia harus puas menjadi runner up setelah kalah bersaing dengan Fabio Quartararo.
Performa apik Francesco Bagnaia di paruh kedua MotoGP 2021 tak cukup menggusur Fabio Quartararo.
Baca Juga: MotoGP Austria 2022 - Motivasi Besar Jack Miller demi Bayar 2 Dosa Masa Lalu
Entah kebetulan atau tidak, situasi saat ini di MotoGP 2022 pun tak jauh berbeda.
Ketertinggalan dari Bagnaia di daftar klasemen tak lepas dari performa pembalap jebolan VR46 Academy itu sendiri di awal musim MotoGP 2022.
Meski meraih empat kemenangan, faktanya Francesco Bagnaia juga gagal menyelesaikan empat kali balapan.
Sayangnya di saat Francesco Bagnaia sempat belum konsisten, Fabio Quartararo hanya sekali melakukan kesalahan.
"Memenangkan gelar akan sulit bagi kami, tetapi itu bukan berarti tidak mungkin,” kata Ciabatti lagi.
"Karena saya tidak akan berharap Fabio membuat terlalu banyak kesalahan karena dia sangat konsisten. Dan Aleix juga sangat konsisten."
"Tugas kami jelas, kami harus selalu naik podium dan menang sesering mungkin."
"Jika itu tidak berhasil, kita harus mencoba finis kedua atau ketiga. Kami sudah tidak bisa lagi mendapat hasil nol poin."
Terakhir kali pembalap Ducati yang mampu mempersembahkan gelar juara dunia adalah Casey Stoner pada musim 2007.
Sayangnya sejak saat itu, pembalap Ducati hanya mentok menjadi runner-up dalam perebutan gelar juara dunia.
Source | : | Speedweek.com |
Penulis | : | Matius Nico Henrikus |
Editor | : | Nestri Y |