Pasalnya 4 minggu setelah kejutan itu terjadi, tunggal putra peringkat 32 dunia itu kembali mengalahkan Momota di Thomas Cup 2020 yang digelar di Aarhus, Denmark, tahun lalu, saat Korea Selatan berjumpa dengan Jepang.
"Saya sangat memiliki memory indah, karena saya bisa meraih kemenangan besar di partisipasi pertama saya pada Olimpiade," kata Heo Kwang-hee dalam wawancara bersama Korea Daily.
"Dan saya berhasil mengalahkan tunggal putra nomor satu dunia saat itu di Olimpiade. Saya sangat berapi-api saat itu, sedangkan Momota sangat terlihat tertekan sekali," tukasnya.
Baca Juga: Kejuaraan Dunia 2022 - China Targetkan 4 Emas Kecuali di Sektor Kekuasaan Indonesia
Di Kejuaraan Dunia 2022, Heo menyadari bahwa ia mungkin akan diingat sebagai musuh besar Momota.
Apalagi kali ini Kejuaraan Dunia 2022 dapat disaksikan langsung oleh para penonton publik Jepang.
Meski demikian, Heo yakin dia juga punya peluang untuk mengulang memori manis itu terlepas dari tekad Momota untuk bangkit dan membayar kegagalan Olimpiade.
"Mungkin fans di Jepang banyak yang tidak suka saya ya," ucap Heo menyeringai.
"Tapi saya bukan tipe pemain yang akan mudah nervous."
"Jika nanti akan ada banyak pendukung pemain Jepang, artinya saya harus lebih bersemangat lagi," tegas Heo.
Source | : | chinapress.com |
Penulis | : | Nestri Y |
Editor | : | Nestri Y |